Menkop Dorong Koperasi Petani Terlibat Perkuat Ekosistem Industri Bioethanol RI
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal menyebutkan bahwa GDP Lampung itu sekitar 26% merupakan kontribusi sektor pertanian, sedangkan industri olahannya hanya 17-18%. "Jadi, masih sangat sedikit," ungkap Gubernur Lampung.
Di sektor pertanian, produksi terbesarnya adalah singkong (nomor 1 nasional), berikutnya tebu (nomor 2 nasional), dan jagung (nomor 3 nasional), dengan luas lahan ratusan ribu hektar. "Ketiga produk tersebut belum dioptimalkan secara maksimal," kata Gubernur Lampung.
Dengan kondisi seperti itu, Gubernur Lampung menyatakan semangatnya meningkatkan potensi pertaniannya untuk masuk ke dalam ekosistem industri ethanol sebagai bahan baku.
"Memang, di Lampung ada dua perusahaan ethanol, namun masih terbatas dalam menyerap produk pertanian kami. Masih sangat over supply," ungkap Gubernur Lampung.
Sementara itu, Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia Nandi Julyanto menyatakan bahwa pihaknya akan memaparkan hasil studi pihak Toyota terkait ethanol, hingga beberapa contoh penerapannya di beberapa negara, seperti Brazil, India, dan Thailand. "Ini bisa menjadi referensi untuk langkah kita selanjutnya ke depan," ujar Nandi.
Editor: Komaruddin Bagja