Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Terminal 1C Bandara Soetta Siap Beroperasi 12 November, Mampu Layani 10 Juta Penumpang
Advertisement . Scroll to see content

Pandemi Corona, AP II Genjot Bisnis Angkutan Kargo

Minggu, 26 April 2020 - 17:10:00 WIB
Pandemi Corona, AP II Genjot Bisnis Angkutan Kargo
AP II membidik bisnis pengelolaan kargo di bandara sebagai salah satu sumber pendapatan utama perseroan tahun ini. (Dok: AP II)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II membidik bisnis pengelolaan kargo di bandara sebagai salah satu sumber pendapatan utama perseroan tahun ini. Hal ini di tengah turunnya lalu lintas penerbangan penumpang akibat virus corona (Covid-19).

Seperti diketahui mulai 25 April hingga 31 Mei 2020, pemerintah melarang maskapai untuk mengangkut penumpang di wilayah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan zona merah penyebaran Covid-19. Sementara itu, seluruh penerbangan kargo masih diperbolehkan baik itu rute domestik mau pun internasional.

Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 25 Tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi Selama Masa Mudik Idul Fitri Tahun 1441 H dalam rangka Pencegahan Penyebaran Covid-19. Melalui Permenhub tersebut pemerintah juga mengizinkan pengangkutan kargo dilakukan oleh maskapai yang mengoperasikan pesawat dengan konfigurasi penumpang dan wajib memiliki persetujuan.

President Director AP II Muhammad Awaluddin mengatakan, sejumlah maskapai penumpang telah menginformasikan pengajuan extra flight untuk penerbangan kargo di sejumlah bandara perseroan. “Indikasinya memang maskapai yang mengoperasikan pesawat penumpang kini semakin fokus di bisnis kargo. Maskapai tersebut memaksimalkan utilisasi pesawat penumpang dengan mengangkut kargo di tengah pandemi Covid-19. Bahkan juga ada operator helikopter yang mulai beroperasi untuk mengangkut kargo," kata dia dalam keterangannya, Minggu (26/4/2020).

“Mungkin jika kargo bisa dimuat di kabin pesawat maka itu akan mempercepat loading dan unloading dibandingkan dengan jika kargo dimuat di lambung pesawat (belly cargo). Itu membuat keseluruhan proses menjadi lebih cepat,” ujar Muhammad Awaluddin.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut