Pandemi Covid-19, Kemendes PDTT Turun Tangan Cegah Stunting di Daerah Tertinggal
JAKARTA, iNews.id - Di tengah penanganan pandemi Covid-19, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengingatkan stunting menjadi salah satu program prioritas pemerintah. Atas dasar itu, Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) turun tangan mencegah masalah gizi buruk ini di sejumlah daerah.
"Apabila tidak ditangani dengan serius, kita akan mengalami lost generation, sementara yang lain mendapatkan bonus demografi, 30 persen dari generasi masa depan kita malah mengalami kondisi stunting. Maka dari itu, pencegahan serta penanganan stunting harus menjadi komitmen bersama antarkementerian, antar lembaga publik termasuk sektor swasta," ujar Sekretaris Jenderal Kementerian Desa PDTT, Anwar Sanusi dalam keterangan pers yang dilansir Kamis (2/7/2020).
Dalam upaya mendukung Strategi Nasional Pencegahan Stunting perlu dukungan semua pihak, termasuk swasta. Di mana sejak Mei 2018 hingga saat ini, Kemendes PDTT dan Danone Indonesia telah bekerja sama melaksanakan program “Aksi Cegah Stunting” yang berada dalam lingkup memfasilitasi koordinasi, identifikasi dan informasi terkait lokus stunting, pemberdayaan dan penyuluhan, penelitian, serta monitoring dan evaluasi.
Direktur Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal Kementerian Desa PDTT, Samsul Widodo mengatakan, implementasi ‘Aksi Cegah Stunting’ telah menurunkan stunting dengan angka luar biasa. "Selama ini, kami sudah mulai melihat program ini sangat memuaskan. Selain melakukan penelitian di salah satu daerah, kami juga pernah mengadakan pelatihan di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Kami berharap, kerja sama ini dapat diperluas di kawasan, desa, daerah tertinggal, maupun daerah transmigrasi lainnya," ujarnya.
Mengedepankan upaya multisektoral dalam menekan prevalensi stunting di tanah air, program ”Aksi Cegah Stunting” juga melibatkan berbagai pihak seperti Ahli dari RSCM, Dinas Kesehatan setempat, hingga tenaga fasilitas kesehatan di tingkat daerah. Pada salah satu lokasi pelaksanaan di Desa Bayumundu, Kabupaten Pandeglang, Banten, upaya bersama ini berhasil menurunkan angka prevalensi stunting hingga 8,4 persen selama 10 bulan.
Vice President General Secretary Danone Indonesia, Vera Galuh Sugijanto menyatakan, sebuah kehormatan bagi Danone Indonesia melalui kedua unit bisnisnya dapat menjadi mitra pemerintah dalam kolaborasi mencapai tujuan bersama, yaitu penurunan angka stunting melalui Aksi Cegah Stunting.
"Melalui visi One Planet, One Health, kami percaya kegiatan yang dilakukan harus membawa dampak positif baik untuk kesehatan masyarakat maupun kesehatan bumi. Tanpa adanya komitmen dari pemangku kepentingan, upaya pencegahan ini tidak bisa berjalan. Kami menerima dengan baik ajakan kolaborasi untuk menyebarluaskan program ini ke daerah lainnya," ujar Vera.
Terkait upaya pencegahan stunting, Danone Indonesia aktif menginisiasi dan mengikuti kemitraan dengan instansi pemerintah hingga organisasi kemasyarakatan melalui program-program yang telah berjalan seperti Isi Piringku; Ayo Minum Air (AMIR); Water Access, Sanitation, and Hygiene (WASH); serta pengelolaan limbah. Dengan program yang integrasi, pencegahan terhadap stunting dapat dilakukan secara bersamaan dalam lingkup intervensi gizi spesifik maupun intervensi gizi sensitif.
“Ke depan kami berharap semua dapat mengambil bagian masing-masing dalam penanganan masalah stunting di Indonesia. Mari kita bersatu padu, bersama cegah stutning untuk anak-anak Indonesia yang lebih sehat,” ujar Vera.
Editor: Dani M Dahwilani