Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Korban Hilang Banjir Bandang di Nduga Papua Bertambah jadi 23 Orang 
Advertisement . Scroll to see content

Pandemi Covid-19, Pemerintah Dampingi UMKM Go Digital

Kamis, 19 November 2020 - 17:50:00 WIB
Pandemi Covid-19, Pemerintah Dampingi UMKM Go Digital
Kepala UKM Center Fakultas Ekonomi Bisnis UI, Zakir Machmud dalam Dialog Produktif bertema “Naik Kelas UMKM Lewat Digitalisasi” yang diselenggarakan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Rabu (18/11/2020). (Foto: BNPB).
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNew.sid - Pemerintah terus berupaya membawa Indonesia melewati tantangan yang timbul karena pandemi. Selain menekan laju kasus positif Covid-19, pemerintah juga mendorong pemulihan perekonomian nasional lewat beragam program.

Pemerintah mengalokasikan anggaran Rp695,2 Triliun untuk perekonomian dan kesehatan. Salah satu alokasi anggaran tertinggi adalah untuk menyokong usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), sebesar Rp123,46 Triliun dalam bentuk program subsidi bunga, penjaminan kredit, relaksasi pajak, dan bantuan produktif.

Pemerintah juga memberikan pendampingan bagi pengelolaan usaha, sumber daya manusia, sarana prasarana, termasuk memfasilitasi digitalisasi UMKM. Digitalisasi UMKM pada dasarnya adalah agenda besar pemerintah untuk melakukan pemulihan juga transformasi ekonomi digital.

Bagi UMKM konvensional yang selama ini lebih banyak bertransaksi secara tradisional, bertatap muka baik dengan konsumen maupun penyedia bahan baku, digitalisasi akan sangat membantu di masa pandemi.

“Sekarang salah satu cara bertahan di saat pandemi adalah digitalisasi. Dengan bertransformasi secara digital, hubungan dengan konsumen maupun dengan penyedia bahan baku bisa dilakukan”, ujar Kepala UKM Center Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Indonesia, T. M. Zakir Machmud dalam Dialog Produktif bertema “Naik Kelas UMKM Lewat Digitalisasi” yang diselenggarakan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Rabu (18/11/2020).

Menurut Zakir, digitalisasi bisnis UMKM sulit terutama bagi yang masih asing dengan perkembangan teknologi.

“Jadi walaupun kita bicara digitalisasi, kita tetap harus melakukan pendampingan. Pendampingan itu macam-macam bentuknya, bisa melalui training, coaching, gathering, dan konsultasi. Intinya UMKM harus mempersiapkan diri ke arah digitalisasi”, kata Zakir.

Perjalanan ke arah proses bisnis digital ini diakui Zakir membawa perubahan. “Jangan lupa, bahwa dengan digital itu ada peluang baru juga yang akan muncul. Peluang baru ini akan besar efeknya dalam perekonomian. Istilahnya dalam perubahan itu pasti ada yang dikalahkan (looser) dan yang bangkit (gainer)," ucap Zakir.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut