Pemerintah Bisa Potong Impor Solar 3 Juta KL dengan Insentif Biodiesel
JAKARTA, iNews.id – Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Kelapa Sawit memastikan, pemberian insentif biodiesel bakal memangkas impor Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar. Dengan begitu, pemerintah juga bisa menghemat devisa dalam jumlah besar.
Direktur Utama BPDP Kelapa Sawit Dono Boestami menuturkan, dengan skema insentif, penghematan impor BBM mencapai 3 juta kilo liter (KL) atau setara dengan devisa sebesar 1,1 miliar dolar AS atau Rp14,83 triliun per tahun.
"Dalam skema insentif ini juga dapat menaikkan taraf hidup petani sawit, karena dengan peningkatan harga tandan buah segara yang mengikuti harga CPO (minyak sawit mentah), mengingat 41 persen lahan perkebunan dikelola petani swadaya," ujar Dono di Jakarta, Selasa (6/3/2018).
Tanpa insentif, penyaluran biodiesel sulit dilakukan karena harga indeks pasar biodiesel lebih tinggi dibandingkan harga indeks pasar bahan bakar jenis solar saat ini. Sementara itu, kontribusi BPDP KS ke kas negara dari Pajak Pertambahan Nilai (PPN) pembayaran insentif dana biodiesel sejak 2015-2017 sekitar Rp1.952 triliun.
Namun, skema pemberian insentif tersebut rupanya hanya bersifat sementara karena mengikuti pergerakkan harga indeks pasar. Apabila banderol solar naik dan menyamai harga indeks pasar biodiesel maka insentif tersebut tidak diperlukan.