Pemerintah Masih Bingung Terapkan Distribusi Tertutup Elpiji Subsidi
JAKARTA, iNews.id – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus mengkaji sistem distribusi tertutup elpiji subsidi 3 kilogram (kg) sehingga penyalurannya bisa lebih tepat sasaran ke masyarakat miskin. Pasalnya, selama ini, elpiji melon tersebut masih bisa dibeli bebas semua kalangan.
Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Djoko Siswanto mengatakan, ada beberapa skenario yang tengah disiapkan untuk skema distribusi tertutup elpiji subsidi. Namun, seluruh opsi masih dipertimbangkan karena akan disesuaikan dengan kondisi di lapangan.
"Masih dikaji, (penjualannya) tertutup kan artinya orang tertentu yang boleh. Mau pakai kartu dan lain lain masih dikaji," kata Djoko saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (9/7/2018).
Pihaknya sejatinya telah melakukan uji coba skema distribusi tertutup di salah satu daerah beberapa tahun lalu. Konsekuensi penerapan itu mengharuskan pemerintah melakukan pendataan yang valid. Kini, pemerintah sendiri terganjal validasi data karena setiap tahun selalu ada peningkatan pengguna elpiji subsidi.
"Ya salah satunya itu. Kalau putuskan tertutup akan didata. Mau tertutup seperti apa diuji coba di pulau misalnya. Uji coba implementasi kan belum, misal di Batam," tuturnya.
Lebih lanjut Djoko menjelaskan, skema distribusi tertutup sengaja diterapkan agar produk elpiji subsidi benar-benar sampai kepada yang membutuhkan. Selain itu, hal tersebut juga menghindari kebocoran yang membuat dana subsidi ke elpiji terus membengkak setiap tahun.
"Biar bisa kontrol agar tidak over kuota, Pertamina sudah launching elpiji 3 kg nonsubsidi sebab sekarang siapa pun bisa beli. Bisa over padahal itu untuk golongan tertentu kan," ujarnya.
Dengan elpiji nonsubsidi 3 kg diharapkan bisa menekan pembelian produk yang bersubsidi. Hal ini juga akan membantu PT Pertamina (Persero) selaku penyalur memperbaiki neraca keuangan perusahaan.
"Makanya, dengan ada elpiji 3 kg nonsubsidi diharapkan pertumbuhan itu. Orang miskin kan tidak bertambah. Nah itu dicegah dengan elpiji nonsubsidi. Jadi menengah ke atas pakai itu," ujarnya.
Editor: Ranto Rajagukguk