Pemudik Diprediksi Andalkan Jalur Darat, Tol Trans Jawa Jadi Primadona

JAKARTA, iNews.id - Pemerintah memprediksi bus dan mobil pribadi akan menjadi moda transportasi favorit pemudik pada tahun ini. Hal ini tidak terlepas dari kehadiran Tol Trans Jawa yang siap beroperasi penuh.

Kepala Balitbang Kementerian Perhubungan, Sugihardjo mengatakan, bus dan mobil pribadi akan lebih dipilih oleh pemudik dibandingkan kereta api, pesawat, dan sepeda motor. Porsinya bus mencapai 30 persen (4,45 juta orang) dan mobil 28,9 persen (4,3 juta orang) yang jika digabung hampir 60 persen.

Baca Juga

Kementerian ESDM Beri Sinyal Kuota Impor SPBU Swasta Naik Tahun Depan

"Pilihan moda utama yang digunakan masyarakat yang menggunakan bus hampir 4,5 juta atau 30 persen. Yang menarik untuk sepeda motor jumlahnya hanya 6,2 persen 942 ribu," ujarnya saat jumpa pers di Hotel Harris Vertu, Jakarta, Selasa (9/4/2019).

Selain itu, pemilihan rute perjalanan merupakan faktor diperlukan dalam melakukan perjalanan mudik lebaran. Pemudik yang menggunakan mobil pribadi akan melalui Tol Trans Jawa karena waktu tempuhnya hanya 10 jam tergantung volume kendaraan yang melewati rute tersebut.

"Pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi yang memilih gunakan Tol Trans Jawa sekitar 40 persen lebih sedangkan yang menyusur jalur Pantura 27 persen," ucapnya.

Mengingat rute ini akan menjadi ruas utama yang akan dilalui pemudik, menurut Sugihardjo, fasilitas-fasilitas yang ada perlu dilengkapi untuk mendukung kenyamanan pemudik seperti rest area, bengkel, pom bensin, dan fasilitas pendukung lainnya.

Kendati demikian, penggunaan moda transportasi pada periode mudik ini juga ada yang mengalami kenaikan maupun penurunan minat. Salah satunya moda kereta api kelas bisnis yang naik 0,2 persen dan kereta api kelas ekonomi naik 0,4 persen.

"Terdapat beberapa penggunaan moda yang berpotensi menurun jika dibandingkan moda yang dipilih pemudik pada tahun 2018, seperti pesawat turun 0,2 persen, sepeda motor turun 0,3 persen dan mobil pribadi turun 0,9 persen," tuturnya.

Data ini didasarkan pada survei yang telah dilakukan terhadap 7.762 responden rumah tangga. Metode yang digunakan adalah wawancara langsung dari rumah ke rumah kepada masyarakat (home interview) dan sebagai pelengkap juga dilakukan online survey.

Editor: Rahmat Fiansyah