Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Realisasi Penerimaan Pajak Turun 4,4 Persen, Menkeu Purbaya Ungkap Penyebabnya
Advertisement . Scroll to see content

Pendapatan Negara Tembus Rp1.407,9 Triliun di Semester I 2023, Naik 5,4 Persen

Senin, 24 Juli 2023 - 15:53:00 WIB
Pendapatan Negara Tembus Rp1.407,9 Triliun di Semester I 2023, Naik 5,4 Persen
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan, pendapatan negara menembus Rp1.407,9 triliun atau naik 5,4 persen yoy. (Foto: Instagram)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa pendapatan negara menembus Rp1.407,9 triliun atau 57,2 persen dari target APBN 2023 pada kuartal I 2023. Torehan ini melanjutkan kinerja baik hingga akhir Juni 2023, atau naik 5,4 persen (yoy). 

"Hingga akhir Juni 2023, penerimaan pajak tumbuh positif meskipun melambat ke pertumbuhan single digit. Penerimaan pajak sampai semester I 2023 mencapai Rp970,20 triliun atau 56,47 persen dari target, tumbuh 9,9 persen (yoy), didukung kinerja kegiatan ekonomi di triwulan I 2023," ujar Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN KITA edisi Juli 2023 di Jakarta, Senin (24/7/2023).

Sri Mulyani menambahkan, perlambatan pertumbuhan penerimaan pajak antara lain disebabkan oleh penurunan harga minyak bumi yang menyebabkan kontraksi PPh Migas, penurunan Impor yang berimplikasi pada PPh 22 Impor dan PPN Impor, serta kebijakan Program Pengungkapan Sukarela (PPS) tahun lalu yang tidak terulang pada tahun 2023 sehingga menyebabkan kontraksi pada PPh Final. 

"Sementara itu, dari sisi sektoral, penurunan impor sejalan dengan perlambatan pertumbuhan sektor industri pengolahan dan perdagangan. Pada saat yang sama, sektor pertambangan melambat akibat penurunan harga komoditas," ucapnya.

Realisasi penerimaan kepabeanan dan cukai menurun akibat penurunan bea keluar dan cukai per 30 Juni 2023, sedangkan penerimaan bea masuk masih menunjukkan kinerja positif. Penerimaan kepabeanan dan cukai mencapai Rp135,43 triliun (44,67 persen dari target, turun 18,83 persen yoy). 

"Penerimaan Bea Masuk tumbuh 4,65 persen (yoy), didorong oleh kenaikan tarif efektif, pertumbuhan BM kendaraan dan menguatnya kurs dolar AS meskipun terjadi penurunan basis impor. Sementara itu, penerimaan cukai menurun 12,20 persen (yoy) karena total produksi yang menurun utamanya dari Golongan 1," tuturnya.

Bea Keluar juga mengalami penurunan sebesar 76,97 persen (yoy) akibat penurunan harga Crude Palm Oil (CPO) dan adanya kebijakan pembersihan (flush out) stok CPO yang mendorong tingginya ekspor CPO pada Juni 2022.

Sementara itu, kinerja PNBP hingga akhir Juni 2023 meningkat dibandingkan periode sebelumnya, mencapai Rp302,1 triliun (68,5 persen dari target) atau tumbuh 5,5 persen (yoy). Capaian positif ini terutama didorong oleh peningkatan pendapatan SDA non-migas (120,8 persen dari target) yang disebabkan oleh penyesuaian tarif iuran produksi/royalti batu bara dengan berlakunya PP 26/2022 tentang Tarif Atas Jenis PNBP yang Berlaku pada Kementerian Energi dan SDM. 

"Selain itu, realisasi pendapatan Kekayaan Negara Dipisahkan (KND) mencapai 86,3 persen dari Target, juga turut meningkatkan PNBP, didorong setoran dividen BUMN perbankan dan non-perbankan," katanya.

Sementara, pendapatan SDA Migas (45,8 persen dari target) mengalami perlambatan akibat penurunan Indonesian Crude Price (ICP) dan lifting minyak bumi. PNBP lainnya (73,2 persen dari target) sedikit mengalami penurunan yang disebabkan oleh penurunan pendapatan Penjualan Hasil Tambang (PHT) dan belum adanya realisasi pembayaran denda dan kompensasi perusahaan batu bara yang melanggar ketentuan Domestic Market Obligation (DMO).

"Serta Pendapatan BLU (46,3 persen dari target) yang juga mengalami perlambatan akibat penurunan pendapatan dari pengelolaan dana perkebunan kelapa sawit," ujar Sri Mulyani.

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut