Penyebab Ritel Tutup, Konsumsi Rumah Tangga hingga Gaya Hidup Milenial
JAKARTA, iNews.id - Penutupan gerai terus dilakukan berbagai perusahaan ritel dalam negeri, seperti, Hero, Ramayana, hingga Matahari. Penutupan gerai juga diikuti dengan pemutusan kontrak kerja dengan karyawannya.
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara mengatakan, penurunan bisnis di sektor ini disebabkan oleh rendahnya pertumbuhan konsumsi rumah tangga rata-rata di angka 5 persen dalam tiga tahun terakhir. Sementara, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), kenaikan pengeluaran masyarakat kelas menengah hanya 3,4 persen dan kelas atas hanya 1,28 persen.
"Penyebab ritel turun sebagian besar karena rendahnya pertumbuhan konsumsi rumah tangga," ujarnya saat dihubungi iNews.id, Minggu (20/1/2019).
Menurut dia, hal ini disebabkan oleh masyarakat kelas menengah dan atas yang menahan belanjanya akibat pelemahan nilai tukar rupiah, pendapatan sektor komoditas yang turun, hingga tahun politik.
"Meskipun inflasi 3,1 persen tidak membuat masyarakat belanja ke mal dan supermarket. Sektor yang paling terpukul adalah FMCG (fast moving consumer goods) atau bahan kebutuhan pokok," ucapnya.