Perang Dagang, AS Kalah dari Eropa di WTO
BRUSSEL, iNews.id - Perang dagang antara AS dan Eropa memasuki babak baru. Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) memenangkan Eropa terkait pemajakan barang-barang dari Amerika.
Dikutip dari BBC, Rabu (14/10/2020), kemenangan tersebut memungkinkan Eropa menerapkan pajak perbatasan (border tax), semacam bea impor terhadap barang-barang dari AS hingga 4 miliar dolar AS. Eropa dinilai boleh melakukannya karena pemerintah AS memberikan subsidi berlebihan terhadap pabrikan pesawat Boeing.
Perang dagang antara AS dan Eropa sudah lama terjadi sejak 2005. Kedua yurisdiksi saling tuding soal bantuan terhadap pabrikan pesawat. Eropa kerap dituding memberikan subsidi terhadap Airbus.
Kepala Perwakilan Perdagangan AS, Robert Lighthizer menepis alasan WTO yang menjadi dasar putusan. AS, kata dia, sudah menghapus subsidi kepada Boeing berupa keringanan pajak.
"Karena Washington telah mencabut keringanan pajak pada awal tahun ini, maka Uni Eropa tidak lagi memiliki dasar yang sah untuk membalas tarif produk AS mana pun. Setiap tarif yang didasarkan pada tindakan yang telah dicabut jelas bertentangan dengan prinsip-prinsip WTO, ini akan memaksa AS untuk ambil tindakan," ujar Lighthizer.
Melalui akun Twitter pribadi, Komisioner Perdagangan UE Valdis Dombrovskis menyebut, Eropa pada dasarnya ingin menjalin kembali hubungan perdagangan yang adil dengan AS. Dia mendesak AS untuk menghapus pajak-pajak impor yang dikenakan atas barang dari Benua Biru.
"Jika tidak, kami terpaksa membela kepentingan kami dan meresponsnya dengan tetap proporsional,” tulis Dombrovskis.
Perang dagang AS dan Eropa sudah berlangsung dalam 15 tahun terakhir. UE pertama kali mengajukan keberatan ke WTO pada 2005, menuding AS memberikan subsidi ilegal kepada Boeing. AS kemudian mengajukan tuntutan serupa setelahnya.
Pada tahun lalu, WTO mengizinkan AS mengenakan pajak 15-25 persen untuk barang-barang Eropa seperti pesawat, keju, dan wiski. UE kemudian merespons dengan menyiapkan tarif balasan.
Editor: Rahmat Fiansyah