Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Bangga Hentikan Perang India-Pakistan, Trump: Tak Ada Presiden AS Lain yang Mampu
Advertisement . Scroll to see content

Bukan Tarif, Ini Senjata Ampuh China Perang Dagang Lawan AS

Sabtu, 19 April 2025 - 03:01:00 WIB
Bukan Tarif, Ini Senjata Ampuh China Perang Dagang Lawan AS
Xi Jinping menegaskan tak takut perang dagang melawan AS (Foto: AP)
Advertisement . Scroll to see content

HONG KONG, iNews.id - Presiden China Xi Jinping menegaskan tak takut perang dagang melawan Amerika Serikat (AS). Dia telah menyiapkan senjata, bukan dengan menerapkan tarif masuk tinggi sebagaimana diberlakukan AS terhadap negaranya, tapi dengan cara lain.

China membatasi ekspor mineral langka atau kritis ke AS, bahan yang sangat dibutuhkan bagi industri strategis dan keamanan.

Mineral langka, komponen vital untuk berbagai jenis teknologi canggih, menjadikan China sebagai negara dominan. Sumber daya alam itu menjadi salah satu senjata ampuh dalam perang dagang melawan AS. Tidak seperti pemberlakun tarif, mineral langka menjadi kartu truf China yang sulit dilawan AS.

Mineral langka terdiri atas 17 elemen yang ketersediannya sebenarnya lebih melimpah dibandingkan emas serta bisa ditemukan di banyak negara, termasuk AS. Namun, ekstraksi dan pemrosesannya sulit, mahal, dan mencemari lingkungan.

Oleh karena itu, sejak puluhan tahun, AS dan beberapa negara lain bergantung pada pasokan logam olahan ini dari China. 

Berdasarkan data Badan Energi Internasional, China menyumbang 61 persen dari produksi mineral langka. Bukan hanya itu, China juga mengendalikan tahap pemrosesannya, yakni mencapai 92 persen dari produksi global.

Dua hari setelah Trump mengumumkan tarif resiprokal sebesar 34 persen terhadap China yakni pada 2 April, Pemerintah Negeri Tirai Bambu membalas dengan memberlakukan pembatasan ekspor ke AS untuk tujuh jenis mineral langka. Aturan baru tersebut mengharuskan semua perusahaan untuk mendapatkan izin dari pemerintah untuk mengekspor tujuh mineral tersebut serta produk terkait lainnya, seperti magnet.

Magnet terbuat dari mineral langka digunakan pada ponsel, mesin mobil dan jet, serta mesin MRI. Magnet juga merupakan komponen penting dalam berbagai senjata mahal, mulai dari jet tempur siluman F-35 hingga kapal selam bertenaga nuklir.

"China menunjukkan bahwa mereka dapat mengerahkan kekuatan ekonomi yang luar biasa dengan bersikap strategis dan cermat serta benar-benar menyerang industri AS tepat di titik yang paling menyakitkan," kata Justin Wolfers, pengamat ekonomi dan kebijakan publik dari Universitas Michigan, seperti dikutip dari CNN.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut