Perayaan Penobatan Pangeran Charles menjadi Raja Inggris Digelar 3 Hari, Berapa Biayanya?
LONDON, iNews.id - Perayaan penobatan Pangeran Charles menjadi Raja Inggris akan digelar selama 3 hari, mulai 6-8 Mei 2023. Media Inggris memperkirakan rangkaian perayaan penobatan Pangeran Charles menjadi Raja Inggris menelan biaya sebesar 100 juta poundsterling atau sekitar Rp1,854 triliun.
Upacara penobatan Raja Inggris berlangsung di Westminster Abbey hari ini, Sabtu (6/5/2023), pukul 10.00 waktu setempat atau sekitar pukul 16.00 WIB.
Seusai upacara penobatan, Pangeran Charles yang bergelar Raja Inggris Charles III beserta ratu akan diarak ke jalan utama di Kota London untuk menyapa publik dalam rangkaian acara pesta jalanan nasional.
Selanjutnya pada Minggu (7/5/2023), akan berlangsung konser Windsor Gardens, yang akan menampilkan sejumlah penyanyi dunia, termasuk Lionel Richie dan Katy Perry. Pada Senin (8/5/2023), akan berlangsung acara yang digelar relawan nasional yang disebut The Big Help Out.
Pangeran Charles dikabarkan meminta rangkaian perayaan penobatannya sebagai Raja Inggris dipersingkat, mengingat Inggris masih belum pulih dari krisis akibat dampak pandemi dan perang Rusia-Ukraina.
Meski demikian, ratusan ribu pekerja Inggris, di antaranya dokter, guru, dan masinis kereta api, bergabung melakukan aksi pemogokan karena menuntut gaji yang lebih baik dan menentang kemewahan penobatan Raja Inggris.
Aksi pemogokan lebih lanjut oleh petugas lalu lintas dan pekerja Bandara Heathrow juga dikabarkan akan membayangi perayaan penobatan Raja Inggris pada Sabtu (6/5/2023).
Baik Downing Street maupun Istana Buckingham tidak akan mengkonfirmasi biaya pasti penobatan, meskipun media Inggris memprdiksi anggarannya sebesar 100 juta poundsterling.
Yang pasti, dana tersebut berkisar dua kali lipat dari biaya penobatan Ratu Elizabeth, 70 tahun lalu. Pada penobatan Ratu Elisabeth II di tahun 1953 yang disebut sebagai upacara termahal yang pernah diadakan oleh Kerajaan Inggris pada saat itu, biaya yang dikeluarkan sekitar 1,57 juta pounsterling atau setara 56 juta poundsterling pada saat ini.
Itu sebabnya, banyak warga Inggris yang memprotes biaya penobatan Pangeran Charles III yang lebih tinggi jika dikaitkan dengan kondisi krisis saat ini yang membuat banyak orang kesulitan biaya hidup.
Disebutkan, biaya paling tinggi untuk penobatan Pangeran Charles III menjadi Raja Inggris adalah untuk keamanan, yang tidak menjadi perhatian besar beberapa dekade yang lalu.
Graham Smith, kepala eksekutif kelompok anti-monarki Republik dan penulis buku yang akan datang Abolish the Monarchy, mengatakan 100 juta poundsterling bukanlah jumlah yang akan sangat berarti jika diarahkan ke National Health Service atau polisi.
“Tapi itu akan sangat bermanfaat bagi banyak orang jika dihabiskan untuk layanan publik, tunawisma, kemiskinan, dan sebagainya [daripada] dihabiskan untuk parade satu orang (Raja Inggris),” kata Graham Smith, seperti dikutip Times, pada 28 April 2023.
Beberapa menteri Inggris tersinggung dengan gagasan untuk mengurangi penobatan. Kanselir Kadipaten Lancaster Oliver Dowden, mengatakan penobatan Raja dan Ratu Inggris di masa lalu tidak selalu terjadi pada waktu yang tepat.
Penobatan kakek Raja Charles tahun 1937, Raja George VI, terjadi di tengah resesi ekonomi hanya dua tahun sebelum dimulainya Perang Dunia II. Pada saat Ratu Elizabeth II dimahkotai pada tahun 1953, penjatahan pascaperang masih berlaku.
"Orang tidak ingin berhemat dan mengorek pada apa yang akan menjadi momen bersejarah bagi bangsa," kata Oliver Dowden.
Editor: Jeanny Aipassa