Raja Charles Batal Kunjungi Prancis karena Demonstrasi Anti-Pemerintah Besar-besaran
LONDON, iNews.id - Raja Charles III batal melakukan kunjungan pertama sebagai pemimpin Inggris ke Prancis. Pasalnya, di negara yang dipimpin oleh Presiden Emmanuel Macron itu tengah diguncang demonstrasi anti-pemerintah besar-besaran.
Kujungan tersebut awalnya dijadwalkan pada Jumat (24/3/2023). Padahal kunjungan itu seharusnya menjadi kesempatan merayakan babak baru keharmonisan dalam hubungan London dan Paris.
Di Prancis, awalnya Raja Charles dijadwalkan akan menghadiri jamuan makan di istana kerajaan tua di Versailles. Selain itu, dia juga akan berkunjung ke daerah penghasil anggur Bordeaux yang legendaris.
Raja Charles juga dijadwalkan berpidato kepada para senator dan anggota Majelis Nasional, di mana pemerintah Macron nyaris lolos dari mosi tidak percaya minggu ini atas RUU pensiun. Dia juga dijadwalkan bersama Presiden Macron akan meletakkan karangan bunga di Arc de Triomphe.
Dilansir dari Reuters, pembatalan kunjungan ini membuat Presiden Macron malu dan juga membuat Pangeran Charles kecewa.
"Raja dan permaisuri tentu saja sangat menantikan kunjungan itu. Tetapi Raja tentu saja memahami sepenuhnya dan senang menerima saran PM Inggris setelah pembicaraannya dengan Presiden Macron untuk menunda (kunjungan) itu," kata sumber Istana Buckingham.
Pada kunjungan kenegaraan pertama pemerintahannya, raja baru dan istrinya Permasuri Camilla, awalnya akan mengunjungi Prancis sebelum menuju ke Jerman. Tur itu dirancang untuk merayakan hubungan Inggris dengan dua kekuatan Eropa setelah pemungutan suara 2016 untuk meninggalkan Uni Eropa dan negosiasi berliku yang menjadikan hubungan yang sangat tegang.
Editor: Umaya Khusniah