Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Perjanjian Investasi Indonesia-Singapura Resmi Berlaku
Advertisement . Scroll to see content

Pertama Kali, Ekonomi Singapura Tumbuh 0,2% Sejak Pandemi Covid-19

Rabu, 14 April 2021 - 13:43:00 WIB
Pertama Kali, Ekonomi Singapura Tumbuh 0,2% Sejak Pandemi Covid-19
Kota Singapura (ilustrasi). (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

SINGAPURA, iNews.id - Ekonomi Singapura tumbuh untuk pertama kalinya sejak pandemi Covid-19 yang melanda dunia tahun lalu. Pada kuartal I-2021, Singapura melaporkan pertumbuhan ekonomi sebesar 0,2 persen. 

Pertumbuhan ekonomi yang mengejutkan tersebut, memunculkan optimisme Singapura perlahan lolos dari resesi. Pada tahun lalu, Singapura melaporkan resesi ekonomi terburuknya, ketika mengalami kontraksi sebesar 5,4%, akibat tindakan penguncian secara global untuk memperlambat penyebaran virus Covid-19. 

Dengan membukukan pertumbuhan ekonomi sebesar 0,2 persen pada kuartal I-2021, Singapura sekaligus mematahkan perkiraan analis bahwa ekonomi negara itu masih menyusut sebesar 0,2 persen pada kuartal I-2024.  

Kementerian Perdagangan dan Industri Singapura, seperti dikutip Reuters, Rabu (14/4/2021), menyatakan dalam penyesuaian kuartal ke kuartal (kuartal I-2021 dibandingkan kuartal IV-2020), ekonomi negara bertumbuh sebesar 2 persen. 

Berikut performa berbagai industri di Singapura dalam tiga bulan pertama 2021:

1. Industri penghasil barang tumbuh 3,3 persen dari tahun lalu, dibantu oleh ekspansi 7,5 persen dalam output manufaktur.

2. Industri konstruksi terus mengalami kontraksi, meskipun pada kecepatan yang lebih lambat sebesar 20,2 persen dibandingkan dengan 27,4 persen pada kuartal sebelumnya.

3. Industri penghasil jasa mengalami kontraksi sebesar 1,2 persen secara tahun ke tahun. 

Ekonom Asia Capital Economics, Alex Holmes, mengatakan untuk benar-benar keluar dari krisisi, ekonomi Singapura harus terus pulih di kuartal II-2021. 

“Sektor ekspor akan tetap kuat, didukung oleh permintaan global yang tinggi untuk semikonduktor, peralatan manufaktur yang canggih dan komponen farmasi,” kata Alex.

Menurut dia, hambatan utama yang dihadapi ekonomi Singapura adalah masih berlakunya pembatasan perjalanan yang ketat. Meskipun banyak negara mulai membuka kembali perbatasan, prosesnya masih dilakukan bertahap dan belum kembali normal. 

"Hal ini menjadi kelemahan yang terus-menerus di sektor penerbangan serta ritel dan perhotelan, yang akan menghambat pemulihan ekonomi Singapura," ujar Alex.

Editor: Jeanny Aipassa

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut