PNBP Tembus Rp156,7 Triliun Didorong Setoran Dividen BUMN
 
                 
                 
                                        Sementara itu, untuk PNBP Nonmigas mengalami penurunan lebih dalam yaitu 36,7 persen ini karena SDA Nonmigas seperti batu bara itu mengalami koreksi, baik dari sisi harga maupun volume. PNBP Nonmigas per Maret 2024 tercatat Rp27,8 triliun.
"Jadi penerimaan SDA di PNB mengalami koreksi, tapi kenapa kok tetep penerimaan nya naik? Ini karena pembayaran dividen terutama dari 2 bank himbara yakni BRI dan Mandiri. Itu terutama yang kemudian memberikan kontribusi melonjaknya penerimaan PNBP kita dari kekayaan negara yang dipisahkan yaitu BUMN mencapai Rp42,9 triliun melonjak dibandingkan tahun lalu yang hanya Rp4,6 triliun ini krn pembayaran dividen pas jatuh tempo dibayarkan pada bulan Maret lalu," tuturnya.
 
                                        Selanjutnya, untuk PNBP dari Kementerian/Lembaga cukup steady di Rp42,4 triliun atau terkoreksi tipis 4,4 persen yoy. Hal ini terutama diperoleh dari kenaikan pendapatan jasa transportasi seperti kereta api dan pelabuhan serta pendapatan layanan administrasi dan hukum.
"Sedangkan BLU kita Rp17,9 triliun atau turun sedikit 1,9 persen, terutama pungutan sektor sawit untuk BLU sawit dan untuk bidang kesehatan dan pendidikan," katanya.
Editor: Aditya Pratama