Program Kartu Prakerja, 11 Persen Pengangguran Dapat Pekerjaan

JAKARTA, iNews.id - Manajemen Pelaksana (PMO) kartu prakerja memastikan program yang dijalankannya sudah tepat sasaran. Hal ini terlihat dari dampak dari pelatihan dan insentif yang diberikan kepada para peserta terhadap tingkat kebekerjaan. 

Direktur Eksekutif PMO Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari mengatakan, dampak program kartu prakerja bisa membantu mempertahankan status kebekerjaan para pesertanya. Di sisi lain, program kartu prakerja ini juga bisa mengurangi laju pengangguran. 

Baca Juga

BKPM Catat Jumlah Pelaku Usaha Bertambah 3 Juta Orang dalam Satu Tahun

Berdasarkan hasil survei, ada sekitar 1,2 juta yang sudah menerima manfaat berupa insentif dan pelatihan. Dari hasil survei tersebut 58 persen peserta kartu prakerja mampu meningkatkan dan mempertahankan status keberkejaannya di tengah situasi sulit akibat pandemi Covid-19.

"Membantu mempertahankan pekerjaan dan mengurangi jumlah pengangguran," ujarnya dalam diskusi virtual, Rabu (14/10/2020). 

Baca Juga

83.127 Peserta di Sulut Terima Insentif Program Kartu Prakerja

Perinciannya adalah ada 11 persen yang tadinya menganggur menjadi bekerja. Padahal pada data Februari 2020, ada sekitar 35 persen peserta kartu prakerja yang menganggur. "Ada 11 persen yang tadinya menganggur menjadi bekerja," ucapnya. 

Sementara itu, ada 47 persen peserta yang bekerja berhasil mempertahankan pekerjaannya. Berdasarkan data Februari, ada sekitar 65 persen peserta program kartu prakerja yang memiliki pekerjaan. 

"Kemudian ada 47 persen yang semula bekerja dan saat ini tetap bekerja," kata Denni.

Editor: Ranto Rajagukguk