Rangkul UMKM, Pemerintah Dorong Potensi Ekonomi Digital di Daerah Terluar
Program melibatkan peserta setingkat pelajar SMA sebanyak 250 orang, kegiatan ini dilakukan secara daring melalui ruang belajar digital dalam sebuah kelas online yang diisi oleh guru bahasa Inggris asing (ESL Teacher).
Menurut Tommy Yunus, selaku CEO Cakap, kemampuan berbahasa Inggris sangat penting dalam usaha mengembangkan daerah wisata, karena menjadi salah satu faktor yang memengaruhi jumlah wisatawan dalam menciptakan pariwisata berkelanjutan.
“Di masa pandemi ini kami menggelar program pelatihan secara daring bagi penggiat dan pelaku pariwisata yang tentu saja difasilitasi oleh BAKTI, Kementerian Pariwisata dan pemerintah daerah. Cakap selaku mitra platform pembelajaran memberikan kesempatan kepada masyarakat pelaku industri pariwisata untuk belajar bahasa Inggris secara gratis," ujarnya.
Bila Cakap meningkatkan kemampuan SDM dari sisi bahasa, maka Jahitin Academy memberdayakan SDM dengan meningkatkan skill para penjahit di Provinsi NTT, khususnya di Sumba Barat dan Sumba Barat Daya. Melalui workshop pengolahan limbah kain tenun, Jahitin mengajarkan bagaimana cara mengolah limbah tenun menjadi produk yang bernilai jual, seperti untuk membuat cushion pillow.
“Dengan merangkul stakeholder strategis, kami yakin kita akan memiliki daya atau berdaya untuk bersama-sama membawa perubahan di daerah 3T. Utamanya perbaikan dari sisi perekonomian berbasis ekonomi digital. Ini selaras dengan campaign yang kami angkat, yaitu Berdaya Bersama,” kata Kepala Divisi Layanan Telekomunikasi dan Informasi untuk Masyarakat, Ari Soegeng Wahyuniarti.
Editor: Dani M Dahwilani