Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Viral Uang Baru Redenominasi Diluncurkan 2026, Begini Penjelasan BI  
Advertisement . Scroll to see content

Rupiah Melemah ke Rp15.200 per Dolar AS, BI: Utang Luar Negeri Kita Aman

Minggu, 02 Oktober 2022 - 07:24:00 WIB
Rupiah Melemah ke Rp15.200 per Dolar AS, BI: Utang Luar Negeri Kita Aman
Rupiah melemah ke Rp15.200 per dolar AS, BI sebut utang luar negeri Indonesia aman. (Foto: ilustrasi/Okezone) 
Advertisement . Scroll to see content

UBUD, iNews.id - Bank Indonesia (BI) menyatakan, utang luar negeri (ULN) Indonesia masih dalam kategori aman dan tidak perlu khawatir meski rupiah sudah tembus Rp15.200 per dolar AS. 

"Utang kita aman, statistik utang Indonesia sangat aman. Utang kita lebih didominasi oleh utang jangka panjang," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono di Ubud, Bali, Sabtu (1/10/2022). 

Dia menjelaskan, pendataan utang Indonesia saat ini sudah transparan. Dibanding saat krisis moneter 1998, sekarang statistik utang dan pencatatan utang luar negeri Indonesia sudah dikelola dengan baik dan sangat jelas. 

"Saya ingat sekali dulu tahun 1998 itu utang besar-besaran, proporsinya saja kita enggak tahu berapa. Nah sekarang statistik kita sudah jauh lebih baik, jadi lebih tahu (besaran utangnya)," ujarnya. 

Data terakhir BI menunjukkan posisi ULN Indonesia di Juli 2022 sebesar 400,4 miliar dolar AS. Jumlah itu turun dibanding bulan sebelumnya, yang sebesar 403,6 miliar dolar AS.

Adapun nilai tukar rupiah mengalami depresiasi sejak awal tahun. Data BI menunjukkan hingga 30 September 2022, rupiah telah terdepresiasi 6,4 persen dibandingkan akhir tahun lalu. Secara bulanan pada 30 September, rupiah terdepresiasi 2,24 persen dibandingkan akhir Agustus 2022.

Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Wahyu Agung Nugroho mengatakan, pelemahan mata uang di tengah pengetatan moneter global tidak hanya menimpa rupiah, tapi juga mata uang negara lain. Bahkan, menurutnya, rupiah masih lebih baik dibanding dengan beberapa mata uang negara lain.  

"Kondisi rupiah masih lebih baik dibanding negara-negara lain. Bahkan rupee India terdepresiasi 8,65 persen, ringgit Malaysia 10,16 persen, dan Thailand 11,36 persen," ujarnya. 

Dia menjelaskan, rupiah saat ini masih didukung oleh pasokan valas domestik dan persepsi positif terhadap prospek perekonomian domestik. Selain itu, BI juga terus melakukan langkah-langkah stabilisasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. 

"Ke depan, BI terus memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah sesuai dengan nilai fundamentalnya untuk mendukung upaya pengendalian inflasi dan stabilitas makro ekonomi," ucap Wahyu. 

Sementara itu, melemahnya rupiah dipicu indeks dolar Amerika Serikat (AS) atau DXY yang masih menguat. BI mencatat indeks dolar berada pada level 112,25 pada 29 September 2022, meningkat dari akhir minggu lalu di 111,35.

"Yang memicu DXY menguat adalah ekspektasi pelaku pasar keuangan global yang mau cari aman. Mereka melakukan risk off, menarik dananya atau tidak mau menaruh dananya di negara berkembang, dan lebih memilih menempatkan dananya dalam bentuk dolar," tuturnya.

Hal tersebut pada akhirnya memberikan tekanan tambahan di pasar keuangan domestik sejumlah negara. Indonesia menjadi salah satu negara yang terdampak. 

"Meski begitu, BI selalu mengamati pasar dan berupaya sehingga rupiah tidak terdepresiasi terlalu dalam. Ini kami lakukan dengan bauran kebijakan, intervensi di pasar, baik itu pasar spot atau melalui Domestic Non Deliverable Forward (DNDF)," ujarnya.

Karena itu, dia menuturkan, pelaku keuangan di Indonesia tidak perlu terlalu khawatir dengan pelemahan rupiah karena didominasi tekanan eksternal. Dia pun meyakini depresiasi ini tidak akan berpengaruh banyak terhadap ekonomi domestik karena pertumbuhan ekonomi kuartal III 2022 diperkirakan menguat hingga kisaran 5,5 persen, naik dibandingkan kuartal sebelumnya sebesar 5,44 persen.

Editor: Jujuk Ernawati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut