Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Tak Pakai APBN, Pemerintah Impor Sapi Hidup hingga 150.000 Ekor Tahun Ini
Advertisement . Scroll to see content

Sapi Australia Bebas Bea Masuk, Menko Darmin Pastikan Tak Berlebihan

Senin, 11 Maret 2019 - 14:03:00 WIB
Sapi Australia Bebas Bea Masuk, Menko Darmin Pastikan Tak Berlebihan
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution. (Foto: iNews.id/Rully Ramli)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Perjanjian kemitraan Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) resmi disepakati. Dalam perjanjian tersebut, perjanjian itu mengeliminasi 100 persen tarif barang asal Indonesia ke Australia dan 94 persen tarif barang dari Australia ke Indonesia.

Salah satu komoditas yang dibebaskan bea masuk ke Indonesia ialah sapi Australia. Hal ini kemudian membuat peternak khawatir sapi impor akan membanjiri pasar lokal, sehingga akan merusak harga.

Namun, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution memastikan bahwa jumlah sapi yang akan masuk tidak akan berlebihan. Pasalnya, pemerintah sudah menyepakati jumlah yang diperbolehkan untuk masuk ke Indonesia

"(Bebas bea masuk) sampai jumlah tertentu, begitu dia lebih dari segitu kena dia," ujar Darmin di Jakarta, Senin (11/3/2019).

Namun, ketika ditanya jumlah pasti batasan untuk bebas bea masuk, Mantan Gubernur Bank Indonesia itu mengaku tidak mengetahui angka pastinya. Menurut dia, data tersebut dimiliki oleh Kementerian Perdagangan.

"Nanti tanya Menteri Perdagangan. Tapi (jumlah impor) itu yang paling lama diperdebatkan. Dia minta berapa, kita ngotot berapa. Ya jadi enggak akan kemudian berlebih-lebihan (impornya) karena begitu lebih dari jumlah itu kena bea masuk," tuturnya.

Sebelumnya, Pengamat Ekonomi dari Universitas Indonesia (UI), Fithra Faisal, menilai kerja sama IA-CEPA tidak akan memperburuk neraca dagang nasional. Justru, perjanjian ini diproyeksi mampu memperbaiki defisit neraca dagang.

"Ke depan, potensi defisit (bilateral) akan menipis. Ini juga turut membantu kedepannya mengantisipasi trade balance secara umum," ujar Fithra.

Fithra menilai dengan kerja sama ini juga akan menumbuhkan ekspor nasional secara signifikan. Meskipun begitu, ia belum mengetahui pasti berapa angka pertumbuhan ekspor dari perjanjian ini.

"Kerja sama ini juga akan menumbuhkan investasi yang signifikan dan juga penciptaan lapangan kerja," ujarnya.

Editor: Ranto Rajagukguk

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut