Semarang Banjir, Menteri PUPR: Dampak Siklus Hujan Lebat 50 Tahunan
JAKARTA, iNews.id - Banjir terjadi di Kota Semarang, Jawa Tengah. Bencana itu terjadi setelah hujan lebat yang mengguyur kawasan tersebut sejak Jumat (5/2/2021).
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono menyebut, banjir Semarang terjadi akibat luapan Kali Beringin Mangkang dan Kali Plumbon Kaligawe.
"Luapan itu merupakan dampak siklus hujan lebat 50 tahunan. Pada saat yang bersamaan, air pasang pun tingginya mencapai 1,4 meter," katanya melalui keterangan tertulis, Minggu (7/2/2021).
Dia mengatakan, hujan ekstrem yang terjadi di ibu kota Jateng tersebut telah diperkirakan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). "Sesuai prediksi BMKG,, cuaca ekstrem terjadi di bulan Februari, maka dalam beberapa hari terakhir curah hujan di Semarang mencapai 171 milimeter. Menurut hitungan hidrologi periode ulangnya 50 tahunan," katanya.
Basuki menambahkan, Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana memaksimalkan seluruh pompa air yang ada. Pompa-pompa itu di antaranya Pompa Kali Sringin, Pompa Kali Tenggang, Pompa Tawang, dan Pompa Kali Banger.
"Tiga pompa yang digunakan untuk mengeringkan kawasan Kota Lama Semarang yang terdampak banjir, sejak petang kemarin (6/2/2021) sudah beroperasi seluruhnya," katanya.
Editor: Rahmat Fiansyah