Sidak ke Bogor dan Cianjur, Mensos Juliari Batubara Cek Kesiapan Implementasi Program Sembako
Pasokan pangan di Kabupaten Cianjur sejauh ini tidak ada masalah. "Bahan pokok seperti beras dari Bulog pak dengan menunjuk supplier. Beras untuk KPM kami pilih yang premium. Kalau kualitas tidak bagus kami kembalikan," kata Atikah.
Dalam kunjungan kerjanya ini, Mensos juga berkesempatan bertemu dengan 595 KPM BPNT di Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur. Dalam kesempatan itu, Mensos menjelaskan tentang tingginya perhatian pemerintah terhadap kualitas penduduk Indonesia.
"Salah satu langkah pemerintah adalah dengan program BPNT yang pada tahun 2020 ini ditransformasikan menjadi Program Sembako. Tujuannya agar masyarakat prasejahtera mendapatkan asupan gizi yang baik. Kalau masyarakat kita anak-anak kita mengalami perbaikan gizinya mereka akan menjadi generasi yang unggul," kata Mensos disambut tepuk tangan meriah dari ibu-ibu yang hadir di Aula Graha Permata Cianjur.
Didampingi Bupati Cianjur Herman Suherman, Mensos menyaksikan pencairan bantuan pangan dengan secara simbolik menyerahkan beras kepada KPM di Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur. Direktur Wilayah 1 Ditjen Penanganan Fakir Miskin Asnandar menyatakan, kunjungan Mensos merupakan bagian dari upaya untuk mengecek kesesuaian antara pedoman yang sudah ditetapkan dalam Program Sembako dengan implementasinya di lapangan.
"Dalam transformasi BPNT ke Program Sembako di antaranya kan adanya kenaikan indeks bantuan, dari, Rp110.000 per keluarga menjadi Ro150.000. Kemudian komponennya juga semula beras dan telur, kemudian ditambah ayam, daging dan kacang-kacangan," katanya.
Dalam kunjungan Mensos tadi, kata Asnandar, tampak sosialisasi pedoman Program Sembako sudah berjalan baik. "Sesuai dengan yang kita saksikan bersama, pada kedua E-Warong tadi sudah berjalan baik," kata Asnandar.
Editor: Ranto Rajagukguk