Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Ekspor Ilegal 87 Kontainer Produk CPO Terbongkar, Begini Modusnya
Advertisement . Scroll to see content

Soal Tarif Impor CPO, Menko Darmin: Defisit Perdagangan India Gede

Senin, 16 Juli 2018 - 13:27:00 WIB
Soal Tarif Impor CPO, Menko Darmin: Defisit Perdagangan India Gede
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution. (Foto: iNews.id/Ade Miranti)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – Kebijakan India yang menaikkan tarif impor minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) asal Indonesia menjadi 44 persen dari 30 persen dinilai praktik dagang yang lazim digunakan banyak negara. Hal itu biasanya dilakukan untuk menekan defisit perdagangan yang terlalu besar dan membantu industri agar bisa lebih kompetitif.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menuturkan, India merupakan salah satu negara tujuan utama produsen Indonesia untuk mengekspor CPO dan produk turunannya. Namun, jumlah ekspor CPO Indonesia terbilang besar sehingga India mengalami defisit perdagangan yang lebar.

“Karena akibat dari ekspor kelapa sawit kita banyak ke sana, dia defisitnya gede. Jadi mulai cari bagaimana caranya," kata Darmin menyambut Asosiasi Perwakilan Minyak Sawit dari India di kantornya, Jakarta, Senin (16/7/2018).

Darmin menyatakan, hambatan tarif yang disiapkan India memang memukul produsen CPO Tanah Air. Tarif tersebut otomatis akan dibebankan ke konsumen pasar India sehingga CPO Indonesia akan menjadi lebih mahal.

"Tentu ada pengaruhnya. Iya buat kita ada pengaruhnya harga palm minyak goreng dari palm oil kita mulai naik harganya di sana," ujarnya

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut