Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Popok hingga Tisu Basah Masuk Daftar Kajian Barang Kena Cukai!
Advertisement . Scroll to see content

Sri Mulyani Lapor Setoran Bea Masuk Turun jadi Rp20,3 Triliun per Mei 2024

Kamis, 27 Juni 2024 - 22:05:00 WIB
Sri Mulyani Lapor Setoran Bea Masuk Turun jadi Rp20,3 Triliun per Mei 2024
ilustrasi penerimaan bea masuk turun (ist)
Advertisement . Scroll to see content

Realisasi penerimaan bea keluar hingga paru pertama 2024 naik 49,6 persen. Kenaikan terutama dorong oleh bea keluar tembaga sebesar Rp6,13 triliun atau tumbuh 1.135 persen yoy.

“Untuk bea keluar kita mengalami kenaikan yaitu mengumpulkan Rp7,7 triliun, kalau kita lihat ini adalah 43,9 persen dari total target tahun ini atau naik 49,6 persen,” kata dia.

Menurut dia, implementasi kebijakan relaksasi ekspor tembaga atau mineral membuat kenaikan biaya keluar tembaga menjadi Rp6,13 triliun.

“Apa yang menyebabkan kenaikan dari penerimaan biaya keluar? Pertama untuk biaya keluar tembaga Rp6,13 triliun, tumbuh 1.135 persen, ini karena implementasi kebijakan relaksasi ekspor tembaga atau mineral terutama sambil menunggu pembangunan smelter,” ucap eks Direktur Pelaksana Bank Dunia itu.

Kendati begitu, bea keluar produk sawit mencatatkan penurunan 67,6 persen. Disebabkan oleh anjloknya harga rata-rata crude palm oil (CPO) sebesar 9,32 persen. Selain itu, turunnya volume ekspor produk sawit sebesar 9,68 persen dari 15,6 juta menjadi 14,1 juta.

“Untuk bea keluar dari sisi sawit yaitu dalam hal ini justru mengalami penurunan yang sangat dalam, yaitu 67 persen. Biaya keluar dari sawit itu turun karena harga CPO rata-rata turun 9,32 persen dan juga karena penurunan volume ekspor produk sawit sebesar 9,68 persen,” tutur Sri Mulyani.

Editor: Puti Aini Yasmin

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut