Sri Mulyani: Pemulihan Ekonomi RI Tunjukkan Pemerataan Antardaerah
JAKARTA, iNews.id - Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia berhasil tumbuh di atas 5 persen dalam 6 kuartal berturut-turut. Menurut Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani, pemulihan ekonomi tersebut menunjukkan pemerataan ekonomi antardaerah.
"Pemulihan ekonomi kita yang terjadi di tahun 2022 dan diteruskan di kuartal I 2023 menunjukkan pemerataan antardaerah. Ini memberikan suatu optimisme bahwa pemulihan ekonomi Indonesia dan pertumbuhan tidak hanya ditopang oleh daerah yang memang paling besar, yaitu Jawa yang sebesar 57,2 persen," kata dia dalam Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR RI di Jakarta, Senin (5/6/2023).
Dia menuturkan, tak hanya Pulau Jawa, daerah lain yang memiliki kontribusi lebih kecil namun pertumbuhannya menunjukkan pemulihan.
"Dari sisi pemulihan sendiri, kita tidak hanya berfokus kepada growth, tetapi juga dari sisi kualitasnya. Tingkat pengangguran perlu untuk terus diturunkan karena ini menyangkut kesempatan kerja, terutama generasi muda yang baru masuk ke angkatan kerja," ujarnya.
Dia menyampaikan, pemulihan ekonomi Indonesia pada 2021 dan 2022 mampu menciptakan lapangan kerja sebanyak 6,8 juta orang (neto), sehingga angka pengangguran turun ke 5,45 persen.
Sementara penguatan program perlindungan sosial (perlinsos) berhasil mendorong penurunan tingkat kemiskinan dan ketimpangan secara signifikan. Tingkat kemiskinan turun dari 11 persen pada 2014 menjadi 9,57 persen pada 2022.
"Rasio gini turun tajam dari 0,414 di tahun 2014 menjadi 0,381 di tahun 2022," ucap dia.
Adapun Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah meminta seluruh jajarannya untuk menurunkan kemiskinan absolut atau ekstrem pada 2024. Ini termasuk untuk stunting, yang harus diselesaikan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia ke depan.
"Kita melihat trennya sudah benar, mungkin slope-nya harus dipertajam karena menyangkut kondisi 2023 dan 2024," tutur Sri Mulyani.
Editor: Jujuk Ernawati