Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Purbaya soal Redenominasi Rupiah: Wewenang BI, Bukan Tahun Ini atau 2026
Advertisement . Scroll to see content

Sri Mulyani Prediksi Defisit APBN 2022 Capai 4,7 Persen

Kamis, 18 November 2021 - 19:00:00 WIB
Sri Mulyani Prediksi Defisit APBN 2022 Capai 4,7 Persen
Menkeu Sri Mulyani Indrawati memprediksi defisit APBN di tahun 2022 bisa mencapai angka 4,7 persen.  (foto: dok. iNews.id)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) masih menjadi instrumen yang luar biasa penting dalam menangani pandemi Covid-19 dan memulihkan ekonomi. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memprediksi defisit APBN di tahun 2022 bisa mencapai angka 4,7 persen. 

Adapun prediksi defisit APBN tahun 2022 lebih rendah dari perkiraan defisit tahun 2021 dikisaran 5,2-5,4 persen.

“Untuk itu tahun depan 4,7 persen defisit, tapi itu dengan estimasi penerimaan negara, sebelum kita juga passing reform undang-undang pajak. Jadi kita berharap tahun depan defisitnya yang bisa lebih rendah yang ada di dalam undang-undang,” ujar Sri Mulyani dalam video virtual, Kamis (18/11/2021).

Sri Mulyani menambahkan, berbeda dengan periode yang sama tahun lalu, realisasi APBN sampai dengan Oktober 2021 melanjutkan kinerja baik. Hal ini dilihat dari pendapatan dan belanja negara yang mengindikasikan pemulihan ekonomi terus berlanjut.

“Jadi memang APBN itu sebagai frontliner sama seperti tenaga kesehatan (nakes). Kalau nakes di bidang kesehatan, kita di bidang instrumen itu ada di depan,” kata dia.

Dia menyebutkan, pendapatan negara sampai dengan Oktober tumbuh 18,2 persen dan diproyeksikan akan tumbuh 16,3 persen di akhir tahun dengan proyeksi realisasi Rp1.916 triliun. Pertumbuhan ini didukung dari pertumbuhan penerimaan pajak, kepabeanan dan cukai, serta penerimaan negara bukan pajak.

“Ini memang kombinasi dari banyak hal dimana yang kita berikan dukungan insentif kepada dunia usaha dan basis tahun lalu yang rendah memberikan sekarang kemampuan kita untuk pick up cukup tinggi,” ucap Sri Mulyani.

Lebih lanjut dia menyatakan catatan positif ini menggambarkan dukungan dan kegiatan ekonomi berdegup keras meski sempat dihantam varian Delta yang puncaknya pada Juli-Agustus lalu.

"Aktivitas masyarakat untuk melakukan konsumsi memang menurun namun tidak berhenti dan momentumnya masih terakselerasi," tuturnya.

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut