Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Pertumbuhan Ekonomi Kuartal I 2025 Hanya 4,87 Persen, Terendah sejak 2021
Advertisement . Scroll to see content

Sri Mulyani Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI 5,2-5,8 Persen di 2026

Selasa, 20 Mei 2025 - 15:09:00 WIB
Sri Mulyani Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI 5,2-5,8 Persen di 2026
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. (Foto: Dok. MPI)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2026 berada di kisaran 5,2 persen hingga 5,8 persen. Hal tersebut disampaikan dalam Rapat Paripurna DPR RI ke-18 dengan agenda Penyampaian Pemerintah terhadap Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun Anggaran 2026.

Sri Mulyani mengatakan, proyeksi tersebut mempertimbangkan berbagai dinamika gejolak dan ketidakpastian global yang masih akan dihadapi. 

"Di tengah berbagai dinamika global, pertumbuhan ekonomi 2026 juga akan dihadapkan pada berbagai dinamika gejolak dan ketidakpastian, kami memproyeksikan pertumbuhan ekonomi 2026 pada kisaran 5,2 persen hingga 5,8 persen dengan tetap menjaga daya beli masyarakat, mendorong transformasi dan reformasi ekonomi termasuk hilirisasi sumber daya alam dan perbaikan iklim investasi dan sumber daya manusia," ucap Sri Mulyani.

Dia menambahkan, laju pertumbuhan ini menjadi fondasi kuat untuk mencapai pertumbuhan hingga 8 persen dalam beberapa tahun ke depan, sejalan dengan visi Indonesia Maju 2045.

Selain pertumbuhan ekonomi, Sri Mulyani juga membeberkan asumsi makro ekonomi lainnya untuk tahun 2026:
- Suku Bunga SBN Tenor 10 Tahun: Diperkirakan berada pada kisaran 6,6 persen hingga 7,2 persen. Angka ini didukung oleh spread yang menarik dan kepercayaan investor terhadap stabilitas ekonomi serta kebijakan fiskal yang baik, yang akan menjaga minat beli investor di pasar Surat Berharga Negara (SBN) dan stabilitas nilai tukar rupiah.
- Nilai Tukar Rupiah: Terhadap dolar AS diperkirakan antara kisaran Rp16.500 hingga Rp16.900 per dolar.
- Inflasi: Ditargetkan di kisaran 1,5 persen hingga 3,5 persen, dengan tetap menjaga stabilitas harga baik dari sisi suplai maupun permintaan.
- Harga Minyak Mentah Indonesia (ICP): Diperkirakan berada pada kisaran antara 60 hingga 80 dolar AS per barel, mengingat tensi gejolak politik dan pelemahan ekonomi global yang dapat memengaruhi harga minyak dan sumber daya alam Indonesia lainnya.
- Lifting Minyak: Ditargetkan sebesar 600.000 hingga 605.000 barel per hari.
- Lifting Gas: Diproyeksikan pada 953.000 hingga 1.017.000 barel setara minyak per hari. Upaya untuk terus meningkatkan lifting minyak dan gas akan terus dilakukan.

Dengan latar belakang asumsi makro tersebut, kebijakan fiskal 2026 akan terus didesain untuk mendukung akselerasi pertumbuhan ekonomi nasional, meningkatkan kesejahteraan rakyat, dan menurunkan angka kemiskinan.
- Tingkat Kemiskinan: Ditargetkan turun pada rentang 6,5 persen hingga 7,5 persen pada tahun 2026.
- Tingkat Pengangguran Terbuka: Diperkirakan pada rentang 4,44 persen hingga 4,96 persen pada tahun ini dan 4,5 persen hingga 5 persen pada tahun 2026.
- Rasio Gini: Ditargetkan terus membaik pada rentang 0,377 hingga 0,38 pada tahun ini dan 0,379 hingga 0,382 pada tahun depan.
- Indeks Modal Manusia: Ditargetkan membaik di 0,57 dari target 2025 sebesar 0,56.

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut