Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Popok hingga Tisu Basah Masuk Daftar Kajian Barang Kena Cukai!
Advertisement . Scroll to see content

Sri Mulyani Sebut Muncul 'Desa Siluman' demi Dapat Dana Desa Rp1 Miliar

Senin, 04 November 2019 - 19:55:00 WIB
Sri Mulyani Sebut Muncul 'Desa Siluman' demi Dapat Dana Desa Rp1 Miliar
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kanan) didampingi Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara (kiri) bersiap mengikuti rapat kerja dengan Komisi XI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (4/11/2019). (Foto: Ant)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku menerima laporan munculnya desa-desa baru yang tak berpenduduk alias 'desa siluman'. Fenomena ini muncul di tengah derasnya anggaran dana desa dari APBN.

Berdasarkan data Kementerian Keuangan, pemerintah telah menyalurkan dana desa Rp44 triliun hingga akhir September 2019. Dari jumlah itu, setiap desa rata-rata mencapai Rp933,9 juta atau hampir Rp1 miliar.

"Kami mendengar beberapa masukan karena adanya transfer daerah yang ajek dari APBN maka sekarang muncul desa-desa baru yang bahkan tidak ada penduduknya hanya karena ingin mendapatkan (dana desa)," kata Mulyani di Gedung DPR, Jakarta, Senin (4/11/2019).

Mantan direktur pelaksana Bank Dunia itu mengaku akan segera memverifikasi laporan itu. Dia ingin memastikan bahwa dana desa bisa disalurkan tepat sasaran sehingga berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat desa.

Meski dana desa disalurkan sejak 2015 lalu, Sri Mulyani menyebut masih ada sekitar 20.000 desa yang masuk kategori desa tertinggal. Dia mengatakan, pemerintah akan terus meningkatkan besaran dana desa setiap tahunnya.

Dia menyebut, banyak tantangan yang dihadapi saat penyaluran dana desa. Di antaranya terlalu banyak dana desa yang digunakan untuk infrastruktur namun kurang berdampak pada kesejahteraan warga, keterlambatan penyaluran dana desa, hingga penggunaan dana desa yang tidak sesuai prioritas sehingga efeknya menjadi tidak maksimal.

Editor: Rahmat Fiansyah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut