Stress Test Kurs Rupiah Rp20.000, Menko Darmin: Boleh-Boleh Saja
JAKARTA, iNews.id – Uji ketahanan nilai mata uang rupiah atau stress test di tengah penguatan dolar Amerika Serikat (AS) merupakan tindakan yang lumrah. Kondisi itu diperlukan untuk mengetahui ketahanan fundamental rupiah.
"Kalau stress test boleh-boleh saja. Stress test itu gunanya sampai kapan kita mulai bermasalah," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution saat ditemui di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (4/5/2018).
Darmin mengatakan, stress test merupakan simulasi yang biasanya dilakukan oleh Bank Sentral apabila menghadapi kurs rupiah dalam level terburuk. "Stress test itu, nanti kalau kejadian begini gimana jadinya, katakanlah Rp20.000," ujarnya.
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso sebelumnya menuturkan, pihaknya telah melakukan stress test pada industri perbankan di tahun ini. Stress test dilakukan pada kurs rupiah hingga di level Rp20.000 per dolar AS. Dalam simulasi itu, industri perbankan dinilai masih kuat menghadapi kurs rupiah Rp20.000.
BI sebelumnya mengaku belum melihat adanya potensi level depresiasi nilai tukar rupiah di level Rp15.000 per dolar AS. Kepala Departemen Pengelolaan Moneter BI Doddy Zulverdi mengatakan, saat ini fundamental ekonomi Indonesia cukup terjaga baik, yang terlihat dari laju inflasi di sasaran 2,5-4,5 persen, defisit neraca transaksi pembayaran yang dijaga di level 2-2,5 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) dan juga prospek pemulihan pertumbuhan ekonomi.