Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Rusia: Pernyataan Trump soal Uji Coba Nuklir AS Sangat Jelas, Tak Ambigu
Advertisement . Scroll to see content

Studi Sebut Sanksi Barat Lumpuhkan Ekonomi Rusia

Minggu, 31 Juli 2022 - 10:01:00 WIB
Studi Sebut Sanksi Barat Lumpuhkan Ekonomi Rusia
Studi sebut sanksi Barat lumpuhkan ekonomi Rusia
Advertisement . Scroll to see content

CONNECTICUT, iNews.id - Para peneliti di Yale University mengatakan, sanksi Barat terhadap Rusia berdampak besar pada perekonomiannya. Kendati demikian, Moskow menyatakan, negara itu tidak merasa kesulitan.  

Para penulis studi tersebut mengatakan, mereka meragukan klaim Rusia bahwa ekonominya tetap kuat dan Barat lebih menderita karena perang gesekan ekonomi

Dikutip dari DW, tim ahli Yale University menggunakan data konsumen dan angka dari mitra perdagangan dan pengiriman internasional Rusia untuk mengukur aktivitas ekonomi lima bulan setelah Rusia menginvasi Rusia. 

Mereka menemukan, posisi Rusia sebagai eksportir komoditas telah terkikis secara permanen. Itu karena terpaksa beralih dari pasar utamanya di Eropa ke Asia.

Studi tersebut menyebutkan, impor Rusia sebagian besar telah runtuh sejak perang dimulai. Negara itu juga menghadapi tantangan besar dalam mengamankan input, suku cadang, dan teknologi penting.

"Produksi dalam negeri Rusia terhenti total tanpa kapasitas untuk menggantikan bisnis, produk, dan bakat yang hilang. Pengosongan basis inovasi dan produksi domestik Rusia telah menyebabkan melonjaknya harga dan kecemasan konsumen," tulis tim.

Menurut penelitian tersebut, dengan eksodus sekitar 1.000 perusahaan global, Rusia telah kehilangan perusahaan yang mewakili sekitar 40 persen dari produk domestik bruto (PDB).

Laporan itu juga menyatakan, Presiden Rusia Vladimir Putin menggunakan intervensi fiskal dan moneter yang dramatis dan tidak berkelanjutan untuk mengatasi kelemahan ekonomi struktural. Disebutkan juga, anggaran pemerintah Rusia telah mengalami defisit untuk pertama kalinya, dan keuangan Kremlin dalam kesulitan yang jauh lebih buruk daripada yang dipahami secara konvensional.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut