Target Pertumbuhan Ekonomi 5,5 Persen di 2022, Menko Airlangga: Optimistis Bisa Tercapai
“Sektor UMKM ini sangat membantu perekonomian nasional,” ungkap Menko Airlangga.
Dia mengakui, pandemi Covid-19 diakui juga meningkatkan angka kemiskinan dari 24,79 juta orang (9,22persen) pada September 2019 menjadi 21,55 juta orang (10,19 persen) pada September 2020, dengan penambahan jumlah orang miskin sebanyak 2,76 juta orang.
"Namun, pada Maret 2021 mulai menurun 0,01 juta orang (0,05 persen) menjadi 27,54 juta orang (10,14 persen). Tingkat kemiskinan penduduk perkotaan pada Maret 2021 mencapai 7,89 persen atau naik sebanyak 0,14 juta orang, sedangkan tingkat kemiskinan penduduk perdesaan mencapai 13,10 persen atau turun sebanyak 0,14 juta orang,” ungkap Airlangga.
Garis Kemiskinan (GK) pada Maret 2021 naik menjadi Rp472.525 dimana komoditi makanan menyumbang 74 persen terhadap GK. Komoditas makanan yang menyumbang terbesar, yaitu beras (20%-24%) dan rokok kretek filter (11-12 persen).
Pada Agustus 2020, angka pengangguran juga meningkat, menjadi 9,7 persen. Namun, di Februari sudah menurun di angka 8,75 persen, baik pengangguran, karena Covid-19, karena angkatan kerja atau bekerja dengan jam kerja yang lebih pendek.
"Artinya, kebijakan pemerintah telah direspons secara baik dan terus diperbaiki,” tutur Airlangga.