Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Purbaya Bongkar Modus Akal-akalan Impor, Temukan Barang Rp117.000 Dijual hingga Rp50 Juta
Advertisement . Scroll to see content

Tertinggi Sejak Januari 2008, Impor Juli 2018 Naik 18,27 Persen

Rabu, 15 Agustus 2018 - 14:53:00 WIB
Tertinggi Sejak Januari 2008, Impor Juli 2018 Naik 18,27 Persen
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat impor Juli 2018 sebesar 18,27 miliar dolar AS tertinggi sejak Januari 2008. (Foto: iNews.id/Isna Rifka)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat impor Juli 2018 sebesar 18,27 miliar dolar AS tertinggi sejak Januari 2008. Tingkat impor ini disumbang dari impor minyak dan gas (migas) 2,61 miliar dolar AS dan impor nonmigas 15,66 miliar dolar AS.

Dibandingkan dengan bulan Juni maka terdapat kenaikan 62,17 persen dari 11,26 miliar dolar AS. Sementara jika dibandingkan Juli 2017 terdapat kenaikan sebesar 31,56 persen dari 13,88 miliar dolar AS.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, peningkatan ini dipicu oleh naiknya nilai impor migas 475,3 juta dolar AS atau naik 22,2 persen karena seluruh komponen migas naik seperti minyak mentah naik 15,01 persen, hasil minyak naik 28,81 persen, dan gas 15,69 persen. Impor nonmigas juga naik 6,52 miliar dolar AS atau 71,54 persen.

"Impor Juli 18,27 miliar dolar AS naik 62,17 persen dibanding juni 2018. Pergerakananya sama, memang sesudah lebaran biasanya ada kenaikan impor," ujarnya saat jumpa pers di kantor BPS, Rabu (15/8/2018).

Nilai impor tertinggi per sektor disumbang oleh konsumsi sebesar 1,72 miliar dolar AS naik 70,5 persen. Bahan baku sebesar 13,67 miliar dolar AS atau naik 59,28 persen serta barang modal diimpor sebesar 2,88 miliar dolar AS atau naik 71,95 persen.

"Impor lebih didominasi bahan baku dan penolong serta barang modal," kata dia.

Adapun impor barang konsumsi yang mengalami kenaikan pada bulan ini seperti beras dari Thailand, apel dari China, daging dari India, dan beberapa jenis obat-obatan.  Sementata, bahan baku yang mengalami kenaikan yaitu kapas dari AS mencapai 176 juta dolar AS, bungkil kedelai, dan beberapa bahan kimia potassium chloride, dan bahan kimia organik untuk bahan baku.

"Barang modal naik dengan harapan dapatn naikkan investasi dan tumbuhkan ekonomi. Ada beberapa barang modal berupa mesin yang kita impor dari China, portable receiver, dan beberapa jenis kendaraan, dan ekskavator," ucapnya.

Dengan demkian, nilai impor kumulatif periode Januari-Juli 2018 sebesar 107,32 miliar dolar AS. Meningkat 24,48 persen dibandingkan periode yabg sama tahun sebelumnya. Peningkatan terjadi pada impor migas 24,51 perseb sebesar 3,24 miliar dolar AS dan non migas 24,47 persen sebesar 17,81 miliar dolar AS.

Editor: Ranto Rajagukguk

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut