The Fed Naikkan Lagi Suku Bunga 75 Bps
WASHINGTON DC, iNews.id - Bank sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve resmi menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin (bps) atau 0,75 persen menjadi pada kisaran 3,00 persen-3,25 persen. Angka ini menandai level tertinggi suku bunga AS sejak 2008.
Mengutip Reuters, Kamis (22/9/2022) persentase tersebut sekaligus menunjukkan adanya tren lonjakan Fed funds rate ketiga kalinya sebagai langkah agresif dalam upaya menjinakkan inflasi. Sebelumnya, Fed funds rate berada di level 2,25 persen-2,50 persen.
Kebijakan baru ini juga mencatat Fed telah mengerek suku bunga sebesar 300 basis poin atau 3 persen hanya dalam enam bulan terakhir.
Melalui pertemuan FOMC, The Fed juga memperkirakan ada lonjakan suku bunga mencapai 4,6 persen pada tahun 2023. Langkah ini bakal diambil secara bertahap sampai perjuangan melawan inflasi benar-benar dihentikan.
Selain lonjakan suku bunga, kebijakan pengetatan kuantitatif (QT) atau pengurangan neraca Fed diperkirakan akan semakin memperketat kondisi keuangan. Diketahui, awal bulan ini, The Fed telah meningkatkan laju QT-nya menjadi 95 miliar dolar AS per bulan, naik dari 47,5 miliar dolar AS pada bulan Juni.
Dengan ongkos bunga yang lebih tinggi, pasar saat ini dihadapkan dengan masalah perlambatan pertumbuhan yang ditakutkan secara perlahan menggiring ekonomi Paman Sam tersungkur ke dalam jurang resesi.
"Itu adalah risiko yang jauh lebih besar saat ini, dan itu meningkat dengan setiap kenaikan suku bunga,” ujar CEO GraniteShares, Will Rhind mengutip Investing.com, Kamis (22/9/2022).
Sejumlah pengamat ekonomi dunia sebelumnya menyebut ada peluang suku bunga acuan AS dapat menyentuh area 3,8 persen di akhir tahun dan akan menembus level 4,4 persen pada tahun depan, yang akan mendorong tingkat pengangguran mendekati level 4,5 persen, sebagaimana perkiraan Deutsche Bank.
Editor: Aditya Pratama