Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Putin Tawarkan Kerja Sama Pertahanan hingga Pertanian ke Prabowo
Advertisement . Scroll to see content

Tumbuh di Tengah Covid-19, Pemerintah Catat Serapan KUR Pertanian Capai Rp41,89 Triliun

Jumat, 30 Juli 2021 - 15:21:00 WIB
Tumbuh di Tengah Covid-19, Pemerintah Catat Serapan KUR Pertanian Capai Rp41,89 Triliun
Kementerian Pertanian mencatat penyaluran KUR sektor pertanian pada Januari hingga 25 Juli 2021 mencapai Rp41,89 Triliun. (Foto: Antara)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Pemerintah mengungkapkan sektor pertanian tumbuh kompetitif di tengah pandemi Covid-19. Indikatornya, serapan Kredit Usaha Rakyat (KUR) pertanian sepanjang 2021 tumbuh cepat.

Kementerian Pertanian (Kementan) mencatat penyaluran KUR sektor pertanian pada Januari hingga 25 Juli 2021 mencapai Rp41,89 Triliun. Di mana total penyaluran KUR pertanian pada tahun ini sebesar Rp42,7 Triliun, slot tersebut naik 0,8 persen dari 2020.

Dominasi serapannya, antara lain masuk subsektor perkebunan kelapa sawit sebesar Rp9,5 triliun, pertanian padi senilai Rp7,8 triliun. Adapun subsektor perkebunan tanaman lain dan kehutanan mencapai Rp5,5 Triliun. 

"Petani bisa mengakses KUR sektor pertanian untuk menguatkan permodalan usaha mereka. Harapannya, usaha tani tumbuh dan berkembang. Dengan begitu, ada banyak manfaat yang dihasilkan. Kesejahteraan petani sudah pasti meningkat, dan tidak kalah penting tersedianya lapangan pekerjaan," ujar Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) dalam siaran persnya, Jumat (30/7/2021).

Dia menuturkan pemerintah akan memenuhi kebutuhan petani. "Kami akan bantu petani. Selain akses permodalan usaha melalui KUR, kami akan bantu pemenuhan kebutuhan saprodi petani. Terkait alsintan juga akan difasilitasi, meski ada syarat administrasi pembiayaan 30 persen yang harus dipenuhi. Intinya pemerintah akan hadir untuk memberikan solusi kepada petani," kata SYL.

Terkait KUR, lanjut Mentan, ada banyak fasilitas terbaik yang bisa dinikmati petani. Apalagi, kondisi saat ini sedang pandemi dan pemerintah mendorong setiap usaha yang dikembangkan rakyat. Pemerintah memberi kemudahan menyalurkan KUR sektor pertanian dengan subsidi bunga sebesar 3 persen pada 2021. Porsi pencairan KUR tanpa agunan juga naik dari Rp50 Juta menjadi Rp100 Juta.

Fasilitas ramah yang diberikan pemerintah semakin banyak dengan beragam relaksasi KUR. Sebut saja, adanya penundaan pembayaran pokok, perpanjangan jangka waktu, dan penambahan limit KUR. Bank atau lembaga penyalur memberi akses besar kepada kelompok atau klaster komoditas pertanian melalui kemitraan.

Pemerintah juga mendorong percepatan implementasi Bisnis Model One Village One Product (OVOP) dan One Pesantren One Product (OPOP). Penerapannya melalui Pola Cluster dengan Pembiayaan KUR. Komposisinya melalui korporatisasi pertanian dengan pembiayaan murah bagi KUR khusus kelompok atau klaster pertanian.

"KUR menjadi pendorong usaha tani yang sangat positif. Artinya, petani memiliki peluang besar menumbuhkan unit usaha taninya. Pengembangan bisnis seperti ini tentu sangat bagus," kata Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian, Dedi Nursyamsi.

Ditopang program Rural Empowerment Agricultural and Development Scalling Up Initiative (Readsi) dari Kementan, saat ini ada banyak petani layak debitur. Manejemen keuangan mereka sangat sehat. Salah satu indikatornya adalah ketaatan pembayaran iuran rutin bagi kelompok tani. Sebagai contoh Poktan Bahtra di Pohuwato, Gorontalo. 

"Kami mendorong petani untuk mengoptimalkan KUR. Slotnya masih besar. Segera akses KUR karena suku bunganya juga rendah. Dengan Readsi, petani memiliki kemampuan angsuran yang bagus. Potensi risiko gagal bayarnya pun kecil," ujar Dedi.

Editor: Dani M Dahwilani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut