Utang Global Cetak Rekor Baru, Sentuh Rp4.896 Kuadriliun
IIF menambahkan, perekonomian global terbukti tahan terhadap volatilitas biaya pinjaman, sehingga mendorong kembalinya sentimen investor.
Minat untuk melakukan pinjaman meningkat terutama di negara-negara berkembang pada tahun 2024, seiring dengan peningkatan volume penerbitan obligasi negara internasional.
Awal tahun ini beberapa negara yakni Arab Saudi, Meksiko, Hongaria, Rumania, dan sejumlah negara lainnya telah menerbitkan obligasi dalam jumlah besar yang mencapai rekor sepanjang masa pada bulan Januari sebesar 47 miliar dolar AS.
“Jika terus berlanjut, sentimen optimis ini juga akan membalikkan penurunan utang yang sedang dilakukan oleh pemerintah-pemerintah Eropa dan perusahaan-perusahaan non-keuangan di pasar-pasar negara maju, yang keduanya kini memiliki utang yang lebih sedikit dibandingkan saat menjelang pandemi,” kata IIF.
Namun IIF menyuarakan keprihatinannya atas potensi kembalinya tekanan inflasi yang dapat mengakibatkan biaya pinjaman lebih tinggi. Selain itu, geopolitik dengan cepat muncul sebagai risiko pasar struktural dengan fragmentasi yang lebih dalam meningkatkan kekhawatiran mengenai disiplin fiskal di seluruh dunia.
“Defisit anggaran pemerintah masih jauh di atas tingkat sebelum pandemi, dan percepatan konflik regional dapat memicu lonjakan belanja pertahanan secara tiba-tiba,” tulis IIF dalam laporannya.
Editor: Aditya Pratama