Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kecelakaan Bus Rombongan Wisata di Tol Pemalang, 3 Orang Tewas 19 Luka-Luka
Advertisement . Scroll to see content

Bus Pariwisata Blokade Flyover Pasupati Bandung, Sopir Kecewa Tak Ditemui Gubernur Dedi Mulyadi

Selasa, 22 Juli 2025 - 14:14:00 WIB
Bus Pariwisata Blokade Flyover Pasupati Bandung, Sopir Kecewa Tak Ditemui Gubernur Dedi Mulyadi
Puluhan bus pariwisata memblokade Flyover Pasupati atau Jalan Mochtar Kusumaatmadja Kota Bandung, pada Senin (21/7/2025). Foto: iNews TV
Advertisement . Scroll to see content

BANDUNG, iNewsBandung.id – Puluhan bus pariwisata memblokade Flyover Pasupati  atau Jalan Mochtar Kusumaatmadja, Kota Bandung, pada Senin (21/7/2025). Aksi ini merupakan bentuk kekecewaan para sopir bus pariwisata yang tak berhasil menemui Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

Akibat blokade ini, arus lalu lintas dari arah timur ke barat, termasuk dari Gerbang Tol Pasteur, lumpuh total. Baik kendaraan roda dua maupun roda empat tidak bisa melintas. Kasatlantas Polrestabes Bandung AKBP Wahyu Pristha Pratama sempat mencoba melakukan pendekatan persuasif, namun belum membuahkan hasil.

 Aksi blokade ini adalah kelanjutan dari unjuk rasa damai yang sebelumnya dilakukan oleh para pelaku usaha dan pekerja sektor pariwisata di Gedung Sate.

Kekecewaan mereka memuncak karena Gubernur Jabar Dedi Mulyadi tak bersedia menemui mereka, bahkan audiensi yang digelar pun tak membuahkan hasil. Pemerintah Provinsi Jawa Barat tetap bersikukuh mempertahankan Surat Edaran (SE) Gubernur Nomor 45 yang melarang kegiatan study tour ke luar daerah bagi siswa.

Sebelumnya, massa yang menamakan diri Para Pekerja Pariwisata Jawa Barat (P3JB) telah menggeruduk Gedung Sate dan DPRD Jabar di Jalan Diponegoro, Kota Bandung, pada hari yang sama. Mereka datang dengan bus pariwisata yang diparkir di sepanjang Jalan Diponegoro, lalu berorasi dan membunyikan klakson "telolet" di depan Gedung Sate.

Koordinator aksi solidaritas P3JB, Herdi Sudardja, menegaskan satu-satunya tuntutan mereka. "Tuntutan kami hanya satu. Cabut larangan gubernur kegiatan studi tur sekolah dari Jawa Barat keluar daerah," kata Herdi, Senin (21/7/2025).

Herdi menjelaskan bahwa aksi ini melibatkan berbagai elemen usaha transportasi pariwisata, pekerjanya, agen perjalanan, dan sektor UMKM. Mereka berharap bisa bertemu langsung dengan Gubernur untuk menyampaikan aspirasi. Ia menyebut bahwa surat permohonan audiensi yang dilayangkan ke Gubernur pada Mei 2025 tidak direspon.

Herdi juga menyayangkan sikap Gubernur Dedi Mulyadi yang dianggap "pilih kasih" dan enggan bertemu dengan pelaku usaha pariwisata. "Gubernur Jabar ini sepertinya ingin bertemu dan selalu memilih oligarki... tapi dengan pengusaha dari sektor pariwisata tidak mau bertemu," tuturnya.

Jika belum ada pertemuan dengan Gubernur, P3JB mengancam akan menyiapkan aksi berikutnya dengan massa yang lebih besar. Herdi mengungkapkan, aksi saat ini hanya diikuti sekitar 10 persen dari total 13.000 pekerja pariwisata di Jawa Barat (8.000 formal, 5.000 informal).

Dampak kebijakan larangan study tour ini sangat terasa bagi sektor pariwisata Jabar. Herdi menyatakan terjadi penurunan drastis order, mengingat wisatawan study tour mendominasi pasar pariwisata di Jawa Barat. "Menu utama Jawa Barat itu adalah wisatawan, studi tur, anak-anak sekolah yang jumlahnya cukup besar, potensi pasarnya sangat besar," pungkasnya.

Editor: Vitrianda Hilba Siregar

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut