Pengungsi Aceh Tamiang Bertahan di Tengah Krisis Air Bersih Usai Banjir Bandang
JAKARTA, iNews.id - Para pengungsi di Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh, masih harus menghadapi ujian berat setelah banjir bandang yang melanda wilayah mereka. Lumpur yang belum sepenuhnya kering membuat akses semakin sulit, sementara kebutuhan paling mendasar yaitu air bersih masih jauh dari tercukupi.
Setiap hari, warga dari berbagai posko pengungsian terpaksa berjalan kaki sejauh 3-5 kilometer melewati jalan licin dan rusak demi mendapatkan bantuan air minum.
Keterbatasan logistik membuat persediaan air di posko cepat habis, sehingga antrean panjang tak terhindarkan. Banyak pengungsi harus menunggu berjam-jam dan memikul sendiri air mineral yang berhasil mereka dapatkan.