Persib Tolak Bonus dari ASN, Tak Sesuai Janji Dedi Mulyadi
Menanggapi polemik tersebut, Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat, Herman Suryatman, mengaku belum mengetahui detail pengembalian uang bonus oleh Persib. Namun ia menekankan bahwa dana yang diberikan merupakan hasil dari iuran sukarela ASN, bukan dana negara.
“Saya belum cek. Yang jelas kami sudah serahkan secara simbolis ke perwakilan manajemen Persib. Saya share juga kan di media sosial,” katanya.
Herman menambahkan, sejak awal seluruh ASN sudah menandatangani pakta integritas untuk menjamin bahwa sumbangan ini bersifat suka rela dan bukan paksaan.
“Itu kan amanah dari teman-teman ASN, dan sudah kami serahkan ke perwakilan manajemen (Persib). Insya Allah tidak ada yang dari kedinasan, bahkan kami membuat pakta integritas dari awal, bahwa itu harus sukarela. Bahwa itu harus ikhlas sebagai bentuk ASN ada rasa memiliki terhadap Persib,” paparnya.
Mengenai nominal yang jauh dari harapan, Herman tak menampik. Ia menyampaikan permohonan maaf dan menjamin pertanggungjawaban penuh.
“Sebagai perwakilan dari teman-teman ASN, Insya Allah kami bertanggung jawab,” ujarnya.
Gubernur Dedi Mulyadi: Sumbangan Itu Sukarela, Bukan Kewajiban
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, juga angkat bicara. Ia menegaskan bahwa sejak awal, angka Rp1 miliar hanyalah bentuk aspirasi dan bersifat tidak mengikat.
“Waktu itu sebelum terkumpul sumbangan untuk bonus itu dikonsultasikan dahulu dengan aparat hukum, melanggar atau tidak. Selanjutnya sekarang terserah Sekda saja, terserah para pemberi sumbangan mau dikemanakan saya tidak jadi masalah,” jelasnya.
Dedi menyiratkan bahwa angka bonus yang tidak sesuai harapan tidak seharusnya menjadi polemik, karena tidak ada unsur pemaksaan dalam pengumpulan dana tersebut.
Editor: Reynaldi Hermawan