Tangis dan Pelukan Warnai Kelulusan Ratusan Siswa dari Barak Militer, Dedi Mulyadi Terharu
BANDUNG, iNews.id - Isak Tangis mewarnai pelepasan ratusan peserta pendidikan karakter kepada orang tuanya di Gedung Sate, Jawa Barat. Para peserta menyebut program itu menjadi fondasi agar mereka dapat lebih disiplin dan tidak lagi terlibat masalah.
Pelukan dan tangis penuh rindu mewarnai ratusan pelajar yang dikembalikan kepada orang tuanya yang berlangsung di gedung sate Bandung, Jawa Barat usai menjalani pendidikan karakter. Tidak hanya orang tua peserta, namun Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi turut memberikan pelukan kepada sejumlah pelajar.
Rencananya program ini akan terus dilanjutkan untuk membentuk karakter anak-anak Jawa Barat.
"Ini kan urusannya urusan rasa ya, urusan hati, urusan cinta. Siapa sih yang tidak terharu orang tua bertemu anaknya saat anaknya sudah berubah? Kan ini adalah rasa. Karena untuk itu saya sampaikan, apa yang saya lakukan dasarnya hati. Kalau ya yang saya lakukan dasarnya hati maka diterimanya oleh rasa dan melahirkan cinta," ujar Dedi Mulyadi, Rabu (21/5/2025).
"Jadi membangun hubungan negara dengan rakyat, pemimpin dengan rakyat itu urusan rasa, bukan urusan-urusan administrasi kenegaraan. Jadi ini salah satu bukti bahwa semua orang, bukan semua orang ya, banyak orang meragukan apa yang dilakukan Pemprov Jabar, tetapi akhirnya waktu yang menjawab," katanya.
Sementara menurut psikolog anak Seto Mulyadi, program pendidikan karakter ini sangat baik diterapkan dan dipercaya dapat membuat pelajar menjadi lebih disiplin menjalani kehidupan sehari-hari.
Sebelumnya, 217 pelajar bermasalah ini datang dari berbagai daerah di Jawa Barat dan mengikuti pendidikan karakter di barak militer Rindam 3 Siliwangi. Mayoritas anak yang masuk barat didominasi kasus tawuran.
Editor: Donald Karouw