Usai Memutilasi Perempuan dalam Koper di Ngawi, Pisau yang Digunakan Ternyata Sempat Dipakai untuk Memasak
NGAWI, iNews.id-Kasus penemuan mayat wanita dalam koper di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur mengejutkan publik. Identitas korban diketahui bernama Uswatun Khasanah berusia 29 tahun, seorang sales kosmetik asal Kabupaten Blitar.
Kasus pembunuhan disertai mutilasi ini terungkap setelah warga menemukan koper berisi potongan tubuh yang tidak lengkap di Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi pada Kamis 23 Januari 2025. Koper ditemukan terbungkus plastik rapi tergeletak di area pembuangan sampah.
Direktur Kriminal Umum Polda Jatim mengungkapkan kasus tersebut dalam Morning News edisi Kamis 30 Januari 2025.
Menurut Kombes Pol Farman, pengungkapan kasus ini diawali adanya laporan Polisi tanggal 23 Januari 2025 tentang adanya temuan koper warna merah.
"Kemudian kita tindak lanjuti tentunya melalui serangkaian kegiatan penyelidikan kemudian kita mengetahui bahwa ternyata diduga mayat dalam koper itu berinisial UK Kemudian dari itu kita lakukan serangkaian penyelidikan baru kemudian kita ketahui bahwa ternyata sebelum terjadi ada kegiatan-kegiatan atau perbuatan yang sudah dilakukan," kata Kombes Pol Farman.
Dimana, kata dia, peristiwa pembunuhan dan mutilasi ini terjadi di sebuah hotel di Kota Kediri, Minggu (19/1) malam. Saat itu tersangka Rohmad Tri Hartanto alias Antok (32) mengajak korban UK (29), warga Kelurahan Bence, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar untuk bertemu.
Di kamar hotel itu, keduanya cekcok. Tersangka Antok mencekik leher, hingga memutilasi tubuh korban menjadi beberapa bagian menggunakan pisau buah yang dibeli di minimarket.
Sementara motif pelaku berbuat keji tersebut, lanjut Kombes Pol Farman, karena sakit hati dan cemburu. Ada sejumlah sebab mengapa Rahmat sakit hati dan cemburu terhadap Uswatun.
Menurut dia, saat di hotel awalnya hanya berbincang-bincang kemudian Memang sebelumnya ada permintaan uang dari korban kepada tersangka dan tersangka sudah menyiapkan uang itu untuk diberikan kepada korban. Namun ketika sedang berdialog korban ini mendengar bahwa tersangka akan memiliki anak yang kedua korban ini tidak terima karena meminta untuk dinikahkan namun tidak dinikahkan.
"Akhirnya keluarlah bahasa-bahasa yang tidak enak kepada tersangka ini dengan salah satunya mendoakan kalau nanti anaknya perempuan didoakan tidak baiklah gitu sehingga menimbulkan kemarahan tersangka dan melakukan pembunuhan," kata Kombes Pol Farman.
Sedangkan alasan pelaku memutilasi korban, lanjut Kombes Farman, karena tubuh korban itu tadinya maunya dimasukkan utuh dalam koper tapi ketika dicoba untuk dimasukkan gak cukup sehingga baru muncul ide untuk memutilasi.
Selanjutnya, menurut Dirreskrimum Polda Jatim ini, untuk memutilasi korban pelaku membeli pisau di salah satu minimarket dan pisau ini sempat dibawa pulang dan digunakan oleh keluarga untuk memasak.
"Kejadiannya (pembunuhan) kan tanggal 19 tanggal 22 malamlah baru dibuang gitu jadi ada waktu 3 hari gitu ya spend waktunya. Pisau ini sempat dibawa pulang setelah mutilasi dan di gunakan oleh keluarga untuk memasak," tandasnya.
Editor: Suriya Mohamad Said