Panas! Pengacara Terlapor dan Penasihat Kapolri Debat soal Polisi Takut Jokowi
JAKARTA, iNews.id - Pengacara terlapor Ahmad Khozinudin beradu argumen dengan Penasihat Kapolri Irjen (Purn) Aryanto Sutadi dalam tayangan Rakyat Bersuara, Selasa (20/5/2025). Hal itu karena kalimat polisi takut Jokowi yang disampaikan Ahmad.
Awalnya, Ahmad menjelaskan bahwa polisi memiliki sikap yang berbeda dalam menangani kasus ijazah palsu Jokowi. Hal itu terbukti dari keluarnya nomor laporan polisi (LP) usai Jokowi melapor.
"Tidak mungkin dong orang bawa ijazah kalau tidak asli ke polisi, itu kalau kita rakyat kecil. Berbeda dengan Jokowi, justru kebalikannya, jokowi itu ditakuti polisi," katanya.
Kemudian, Aryanto menjelaskan bahwa Jokowi tentu memegang ijazah asli miliknya saat melaporkan kasus tersebut kepada polisi. Ia pun meminta agar tidak ada pikiran bahwa polisi takut akan Jokowi.
"Pak jokowi itu pegang ijazah asli lah makanya dia memutuskan kaya itu, kalau prostes ya silakan saja pakai peradilan lagi, jangan menafsirkan di luar-luar kaya gini itu namanya menghasut," kata dia.
Mendengar hal itu, Ahmad kemudian langsung memotong ucapan Aryanto dan mengaku tersinggung. Ia menilai ucapan 'polisi takut Jokowi' adalah pendapat dan bukan hasutan.
"Oh nggak menghasut Pak, saya tersinggung kalau menghasut, kita ini berpendapat," ucap dia.
"Jangan dipotong. Saya anggap menghasut!" ucap Aryanto.
"Baik, saya tidak terima," jawab Ahmad.
"Silakan, saya menganggap cara anda ngomong itu menghasut," sahut Aryanto lagi.
"Anda memframing saya menghasut," kata Ahmad.
Aryanto pun mengakui bahwa ada beberapa oknum penyidik yang tidak profesional. Namun, ia memastikan bahwa kasus ijazah palsu Jokowi ditangani dengan baik bukan karena sosok pelapornya adalah mantan presiden.
"Sebagian penyidik yang tidak profesional itu memang gitu, tapi ada penyidik yang baik. Kemudian untuk proses penyidikan ini terlambat, cuma dumas lah, itu dan menghasut karena ini titipan Jokowi dan seterusnya itu nggak benar, nggak betul karena polisi ini karena ada yang baik," ujar Aryanto.
Editor: Puti Aini Yasmin