Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Heboh! Lukisan Raden Saleh Muncul di MV Terbaru Jin BTS, Netizen Indonesia Auto Bangga
Advertisement . Scroll to see content

7 Lukisan dengan Harga Fantastis di Indonesia, Bukan Penangkapan Pangeran Diponegoro

Rabu, 09 November 2022 - 18:43:00 WIB
7 Lukisan dengan Harga Fantastis di Indonesia, Bukan Penangkapan Pangeran Diponegoro
Lukisan dengan Harga Fantastis di Indonesia. Go To Hell Crocodile – Djoko Pekik (Foto: Twitter Artjog)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Inilah 7 lukisan dengan harga fantastis di Indonesia yang perlu diketahui. Siapa sangka, ada sejumlah karya lukis dengan harga sangat mahal yang dibuat oleh seniman Indonesia.

Berbicara dunia seni, tidak perlu heran jika kita menjumpai karya yang dibanderol dengan harga selangit. Sebuah lukisan bisa saja dihargai ratusan juta, milyaran, bahkan triliunan rupiah.

Ada beberapa hal yang membuat lukisan bisa dilelang dengan harga fantastis. Beberapa faktornya antara lain adalah latar belakang sang seniman, bahan atau komponen seni, tingkat kerumitan, kualitas lukis, umur lukisan, hingga riwayat akuisisi dan masih banyak lagi.

7 Lukisan dengan Harga Fantastis di Indonesia

1. Go To Hell Crocodile – Djoko Pekik

Lukisan Djoko Pekik yang berjudul Go To Hell Crocodile adalah salah satu karya lukis termahal di Indonesia. Lukisan ini menyuguhkan wujud buaya raksasa dengan visual yang menggambarkan kaum kapitalis.

Buaya direpresentasikan sebagai sifat kapitalis yang kuat, menakutkan, dan buas. Nilai simbolik disampaikan itu menunjukkan ekspresi Djoko Pekik terhadap kebuasan kaum kapitalis di Indonesia. Pada tahun 2014, lukisan ini ditawarkan dengan harga Rp6 miliar.

2. The Man From Bantul (The Final Round)” - I Nyoman Masriadi

Lukisan berjudul The Man from Bantul karya Masriadi adalah salah satu karya lukis kontemporer termahal di Indonesia. Lukisan ini merepresentasikan wajah politik Indonesia yang dikemas dalam visual permainan game dan komik DC.

Secara simbolik, lukisan ini mendeskripsi tentang pertarungan politik yang menyingkirkan rasa kemanusiaan dan dipertontonkan. Pada 6 Oktober 2008, karya tersebut dibanderol dengan harga Rp 9,71 miliar (berdasarkan kurs pada saat itu) di balai lelang Sotheby’s Hong Kong.

3. The Ruins and The Piano - Sindoesoedarsono Sudjojono

Seperti halnya Djoko Pekik dan I Nyoman Masriadi, pelukis Sindoesoedarsono Sudjojono juga menyampaikan pandangan sosial dan politiknya melalui guratan di kanvas. Lukisan berjudul "The Ruins and The Piano" adalah salah satu karya Sudjojono yang menonjol dan termasuk yang termahal.

Lukisan yang dibuat pada tahun 1956 ini bisa jadi salah satu karya Sudjojono yang keluar dari pakemnya sebagai seorang realis. 

Dalam lukisan tersebut, digambarkan sebuah piano teronggok di tengah reruntuhan bencana, bagaikan barang mewah dan baru yang tiba-tiba diletakkan di lingkungan asing. 

The Ruins and The Piano terjual dengan harga Rp15,74 miliar pada Mei 2017 di balai lelang Christie’s Hong Kong.

4. Bathing in the Shower - Hendra Gunawan

Lukisan berjudul Bathing in the Shower atau Mandi di Pancuran (1979) laku terjual dengan harga 1,3 juta dolar Amerika atau sekitar Rp18 miliar di balai lelang Sotheby’s, Hong Kong pada tahun 2015. Lukisan ini adalah salah satu karya populer dari seniman Hendra Gunawan.

Lukisan tersebut bahkan tersebut menjadi lukisan seniman Asia Tenggara termahal yang dibeli di lelang Sotheby's pada tahun 2015. Karya lukis berbahan cat miyak itu menggambarkan tiga wanita yang sedang melakukan bersih diri. Harga terbarunya itu 30 kali lebih tinggi dari lelang pertamanya pada tahun 1996 di Singapura.

Karya Hendra Gunawan lainnya yang juga dihargai fantastis adalah lukisan berjudul Penjual Ikan terjual seharga HK$5,38 juta (Rp9,35 miliar) di balai lelang  Sotheby’s Hong Kong pada September 2017.

5. Balinese Procession (Prosesi Warga Bali) - Lee Man Fong

Lee Man Fong adalah seniman yang lahir di Guangzhou, Tiongkok, 1913. Ia kemudian pindah ke Singapura saat usia masih belia. Setelah sempat tinggal di Batavia, dia bermukim di Bali dalam waktu cukup lama dan termasuk salah satu pelukis Indonesia terkemuka.

Lukisan berjudul Balinese Procession adalah salah satu karya termahalnya. Lukisan tersebut menggambarkan kehidupan sehari-hari di Bali. 

Lukisan ini menyajikan kesan hangat, lembut, dan tenang. Balinese Procession terjual dengan harga Rp27,28 miliar di balai lelang Sotheby’s Hong Kong pada April 2017.

6. Pasukan Kita di Bawah Pimpinan Pangeran Diponegoro - Sindoesoedarsono Sudjojono

S. Sudjojono juga memiliki karya heroik berjudul "Pasukan Kita di Bawah Pimpinan Pangeran Diponegoro". Lukisan ini dapat dikatakan menunjukkan visi kreatif dan dogma politik besar Sudjojono.

Lukisan ini berusaha menggambarkan kemenangan Pangeran Diponegoro dan pasukannya melawan Belanda dalam Perang Jawa yang berlangsung antara tahun 1825-1830. Karya ini bisa direpresentasikan sebagai seruan untuk merayakan perlawanan terhadap penindasan meski telah jatuh.

Lukisan berjudul 'Pasukan Kita yang Dipimpin Pangeran Diponegoro' terjual di balai lelang Sotheby’s Hong Kong pada 5 April 2014 seharga 58,36 juta dollar Hongkong atau setara Rp85,20 miliar (kurs saat itu) atau lebih dari Rp116 miliar kurs saat ini.

7. Perburuan Banteng - Raden Saleh

Lukisan Raden Saleh yang berjudul Banteng Hunt atau Perburuan Banteng adalah terjual dengan harga fantastis. Saat dipamerkan di balai lelang Ruellan Auction di Vannes, Prancis pada 27 Januari 2018, lukisan ini terjual dengan harga Rp150 miliar dengan premium serta pajak di Prancis.

Rekor penjualan salah satu karya Old Master Indonesia itu sempat tersebut sempat menghebohkan dunia kolektor seni.

Kisah di balik penemuan lukisan ini lebih bikin heboh lagi. Pada Agustus 2017 Perburuan Banteng ditemukan kembali setelah tersimpan di ruang bawah tanah pasangan pensiunan di Brittany, Prancis. 

Menurut penelitian galeri Cabinet Turquin di Prancis, lukisan dulunya dipercaya sebagai pesanan Jules Stanislas Sigisbert Cézard, seorang saudagar kopi dan gula Prancis yang lahir di Batavia pada 1829. 

Koran Java-Bode memberitakan Cézard kembali ke Prancis pada 1859 setelah menjual rumah dan seisinya, termasuk di antaranya adalah karya Raden Saleh tersebut.

Karya ini tentu lebih mahal dari lukisan Raden Saleh yang masyhur berjudul Penangkapan Pangeran Diponegoro (Die Gefangennahme Diepo Negoro) yang harganya dikabarkan mencapai Rp100 miliar.

Editor: Komaruddin Bagja

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut