Ini Alasan Rionaldo Stockhorst Bintangi Sinetron Ikatan Cinta, Begini Kata Produser 

BOGOR, iNews.id - Sinetron Ikatan Cinta baru-baru ini memunculkan karakter baru yang dibintangi oleh Rionaldo Stockhorst. Kemunculan sang aktor ini tentunya menjadi angin segar bagi para penonton setia sinetron Ikatan Cinta.

Executive Producer MNC Pictures Muhammad Abul Laits berharap, kehadiran sosok baru Rionaldo dapat mendongkrak sinetron. Sebab, nama Rionaldo sendiri memang sangat populer sebagai pesinetron.

Baca Juga

Ciel Dubai Marina, Hotel Tertinggi di Dunia yang Miliki Infinity Pool di Lantai 76

"Ya kita sangat berharap banget dengan masuknya Rio ini bisa menarik fans Rio yang dari dulu bisa menonton IC. Apalagi kita tahu Rio memang basisnya, awalnya, di RCTI," kata Abul saat ditemui di Bogor, beberapa waktu lalu.

Hadirnya Rionaldo ke Ikatan Cinta juga menandai kembalinya sang aktor ke RCTI. "Ini momen baliknya Rio ke RCTI," ujar dia.

Baca Juga

5 Artis Ini Ternyata YouTuber Gaming, Ada Raditya Dika hingga Fatin Shidqia

"Kita berharap penonton yang kangen lihat Rio di RCTI bisa bergabung dengan penonton Ikatan Cinta yang selama ini udah ada," katanya.

Dalam sinetron Ikatan Cinta, Rionaldo  berperan sebagai Defan. Sosok Defan ini merupakan seorang fotografer dengan penampilannya yang santai sehingga diharapkan dapat masuk ke dalam circle Pondok Pelita.

Baca Juga

5 Artis yang Pernah Jadi Finalis Miss Indonesia, Ada Vicky Shu hingga Kamidia Radisti

"Rionaldo itu berperan sebagai Defan, dia itu sebagai fotografer dan CEO muda di industri kreatif," ujar dia.

Di samping itu, Abul Laits menyebut masuk dan keluarnya suatu karakter dalam suatu sinetron adalah hal yang biasa. Termasuk dalam Ikatan Cinta, sehingga cerita yang disajikan tidak membuat bosan penonton.

Baca Juga

7 Artis Penggemar Setia Manchester United, Nomor 6 Kerap Dianggap Mirip Cristiano Ronaldo 

"Memasukkan dan mengehentikan karakter di sebuah sinetron itu udah biasa ya. Itu tuh biasanya memasukkan atau menghentikan suatu karakter di sinetron tujuannya untuk menggerakkan cerita," jelas dia.

Editor: Siska Permata Sari