Keren, 3 Film Pendek Indonesia Pemenang SFPP Tayang Perdana di Festival Film EoS 2024
JAKARTA, iNews.id – Tiga film pendek Indonesia pemenang Short Film Pitching Project (SFPP) di Europe on Screen (EoS) 2023 diputar perdana, Minggu (9/6/2024) di Festival Film Eos 2024. Ketiganya, Tinah Buys Cigarette karya Gugun Arief dari Banyuwangi, Firman Firman karya Kurnia Alexander dari Jakarta dan How to be a Man karya William K dari Tangerang.
Ide film dari ketiga pemenang tersebut berhasil menyisihkan tujuh finalis lainnya pada kompetisi SFPP EoS 2023. Para pemenang mendapatkan total dana produksi parsial sebesar Rp108,5 juta, fasilitas audio pascaproduksi, kelas produksi film dan bingkisan spesial dari EoS.
Ko-Direktur dari Festival Film EoS 2024 Meninaputri Wismurti mengatakan, pada tahun 2023, ada 171 ide cerita yang didaftarkan di kompetisi SFPP di EoS. Pihaknya tidak mudah memilih tiga film pemenang dari begitu banyaknya ide menarik dari berbagai pelosok Indonesia.
"Akhirnya dewan juri memilih ide cerita yang dianggap mewakili situasi dan isu dalam masyarakat kita serta memungkinkan diproduksi dalam waktu dekat agar bisa tayang perdana di Europe on Screen 2024," kata Meninaputri Wismurti, Senin (10/6/2024).
SFPP yang diselenggarakan sejak 2018 adalah sebuah kompetisi film pendek yang mengundang sineas pemula untuk mengajukan ide pembuatan film pendek mereka. Dari semua pendaftar, 10 finalis terpilih untuk mempresentasikan ide mereka di hadapan dewan juri yang kemudian menentukan tiga pemenang.
Ko-Direktur dari Festival Film EoS 2024 Nauval Yazid mengatakan, ketiga ide cerita film pendek dari SFPP 2023 ini terasa sangat segar dan belum pernah ditemukan di program SFPP di tahun-tahun sebelumnya.
"Ditambah dengan gaya pembuatan film yang unik, film-film pendek pemenang SFPP 2023 ini bisa dan layak diputar di festival-festival film lain di Indonesia dan di luar negeri."
Sementara Wakil Kepala Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia Stéphane Mechati mengatakan, Uni Eropa terus memberikan dukungan kepada sineas muda Indonesia untuk berkembang dan terus membuat film dengan ide-ide dan cerita yang beragam.
"Lewat ajang Short Film Pitching Project di Festival Film Europe on Screen, kami tidak hanya membantu mereka memproduksi ide-ide film, tetapi juga menjembatani mereka dengan sosok-sosok profesional, baik di industri film Eropa maupun Indonesia untuk berbagi dan bertukar ilmu," kata Stéphane Mechati saat pemutaran perdana tiga film pendek tersebut.
Film pemenang pertama Tinah Buys Cigarettes berdurasi 20 menit dan diperankan oleh Vonny Anggraini, Betet Kunamsinam, dan Mbeno Aji Putro. Film yang menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Jawa ini menceritakan tentang seorang istri yang sudah sangat lelah dengan pernikahannya tetapi kembali mendapatkan kekuatan saat diserang oleh preman motor.

Sutradara Tinah Buys Cigarettes, Gugun Arief mengatakan, kemenangannya di SFPP EoS 2023 merupakan awal dari sebuah kesempatan memasuki industri perfilman, baik lokal maupun internasional. Dia juga akan mengikutsertakan Tinah Buys Cigarettes di berbagai festival film.
"Sampai hari ini Tinah Buys Cigarettes sudah kami daftarkan di empat festival lokal dan internasional yang menjadi prioritas. Sambil menunggu hasilnya, kami akan mendaftarkan ke festival-festival film lainnya serta pemutaran nonreguler lokal," kata Gugun.
Film Firman Firman menceritakan tentang sosok Firman, seorang aktor yang berusaha menjaga identitas dan privasinya saat diwawancarai untuk film terbarunya. Sang sutradara Kurnia Alexander menceritakan proses pemilihan aktor yang berperan sebagai Firman, yang jatuh kepada aktor Mochisyam Hidayat.

"Saya pertama kenal dengan Isyam saat pemutaran film. Saya sudah bisa melihat kalau ada sesuatu yang unik di dirinya. Ada semacam aura bintang yang menarik dan terlihat di pertemuan ini, ditambah vulnerability dan sikapnya yang oke. Begitu tahu dia bisa berakting juga, saya langsung tertarik untuk casting dia," kata Kurnia.
Sementara film pemenang ketiga, How to be a Man, mengambil setting di sebuah klub renang. Film ini menceritakan tentang Farel yang merasa rendah diri karena tumbuh bulu-bulu halus di sekitar pusarnya.
Sutradara William K mengatakan, tantangan terbesar yang dihadapi dalam produksi film ini adalah aktor utamanya, Muzakki Ramdhan, yang tidak bisa berenang gaya bebas. Membuat gerakan renang Zaki agar terlihat meyakinkan merupakan tantangan.

"Jadi sebelum proses syuting dimulai, kami mengadakan sesi latihan renang gaya bebas untuk Zaki. Ditambah lagi lokasi syuting kami kolam renangnya rata kedalaman 2 meter sehingga kami menyediakan life guard untuk menjaga keselamatan para aktor saat adegan renang," kata William.
Para pencinta film masih berkesempatan menyaksikan kompilasi tiga film pendek pemenang SFPP EoS 2023 ini di sejumlah kota di Indonesia, yakni Sidoarjo, Yogyakarta, Jakarta dan Medan. Simak jadwalnya:
1. KEK Singhasari Content Garage, Sidoarjo, pada 10 Juni 2024 pukul 18:30 WIB
2. IFI Yogyakarta pada 11 Juni 2024 pukul 16.30 WIB
3. Kineforum Taman Ismail Marzuki Jakarta pada 13 Juni 2024 pukul 16.30 WIB
4. AF Medan pada 14 Juni 2024 pukul 19.00 WIB
Editor: Maria Christina