Perankan Thalia di 99 Nama Cinta, Acha Septriasa Idolakan Najwa Shihab
JAKARTA, iNews.id – Acha Septriasa kembali bermain di layar lebar. Kali ini, ibu satu anak ini memerankan seorang presenter gosip yang sangat ambisius. Film yang dimainkannya itu berjudul 99 Nama Cinta dan tayang di bioskop pada 14 November 2019.
“Thalia itu seorang presenter gosip yang dari dulu passion-nya di dunia pertelevisian. Dia sekarang punya goal, yaitu menjadi executive produser. Dalam film ini diceritakan kalau dia suka mengeksplor sebuah berita hingga menjadi kontroversial,” kata Acha saat menjadi bintang tamu iNews.id Film, iNews Center, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (11/11/2019).

Menurut Acha, karakter ini kurang lebih memiliki kesamaan dengan dirinya. Ketika dirinya mengikuti reading dan casting, Acha mengaku sudah mengetahui karakter yang akan dibangunnya.
“Saya aslinya hampir seperti itu. Waktu itu pas casting dan baca skrip, aku udah kebayang mau karakter seperti apa. Jadi, waktu dikasih tahu Thalia itu presenter gosip yang ambisius, aku udah tahu bakal gimana,” ujarnya.
Di luar karakter Thalia, Acha Septriasa sendiri juga mengaku suka karakter presenter Najwa Shihab yang cenderung lugas dan blakblakan. Najwa Shihab sedikit banyak menjadi motivasi Acha dalam pendalaman karakter ini.
“Kalau motivasi dan mungkin inspirasinya juga, aku sebenarnya suka nontonin Najwa Shihab. Dia kalau misalnya bawain sesi tanya jawab, benar-benar menguasai topik. Aku sangat mengidolakan Najwa Shihab dan mungkin diaplikasikannya ke film ini sebagai presenter gosip yang cerdas,” kata Acha.
Dalam film produksi MNC Pictures ini, Acha Septriasa harus beradu peran dengan Deva Mahenra dan Chiki Fawzi. Sebelumnya, Acha telah bermain tiga film dengan Deva. Namun, ini merupakan kali pertama Acha bermain dengan Chiki Fawzi.
“Deva seru sih, dia very open about any kind of discussion, sering memotivasi juga. Kalau Chiki, aku melihatnya sebagai sosok perempuan yang independen, bisa membawa diri dan membaur, cepat belajar dan diaplikasikannya juga cepat,” ujar Acha.
Editor: Tuty Ocktaviany