Review Vina: Sebelum 7 Hari, Film yang Mengungkap Tragedi Tragis Ulah Geng Motor

JAKARTA, iNews.id - Review Vina: Sebelum 7 Hari kini tengah menjadi topik hangat perbincangan netizen. Film garapan Anggy Umbara ini diangkat dari kisah nyata penganiayaan, pelecehan, dan berujung pembunuhan yang menimpa seorang perempuan asal Cirebon bernama Vina.

Meski telah terjadi pada 2016 silam, kasus Vina belum terpecahkan hingga kini. Beberapa pelaku dan dalang di balik kasus ini masih belum diketahui. Pada akhirnya kejadian tragis tersebut diangkat menjadi sebuah film.

Baca Juga

Mewujudkan Liburan Lebih Terjangkau: Diskon sampai Rp450.000 dan Cicilan 0 Persen

Film Vina: Sebelum 7 Hari sudah tayang di bioskop-bioskop Indonesia pada 8 Mei 2024. Film ini dibintangi oleh beberapa aktor dan aktris kenamaan, seperti Nayla Purnama, Gisellma Firmansyah, Lydia Kandou, hingga Yusuf Mahardika.

Review Vina: Sebelum 7 Hari

Menurut berbagai sumber, Jumat (10/5/2024), Vina gadis belia asal Cirebon harus mengalami kisah pilu. Di usianya yang masih 16 tahun dirinya harus meregang nyawa akibat kekejaman sekelompok geng motor.

Baca Juga

Cinta Laura Bakal Hadir di Cannes Film Festival 2024: Kira-Kira Aku Pake Outfit Apa Ya?

Vina dirundung, disiksa, dan direnggut nyawanya dengan tragis oleh anggota geng motor di atas jembatan sunyi. Untuk menghilangkan jejak, para pelaku membuat jasad Vina di jembatan, seolah-olah korban mengalami kecelakaan tunggal.

Kematian Vina yang tak wajar itu pun dirasakan oleh pihak keluarga dan orang sekitar. Ini disebabkan adanya luka-luka pada tubuh korban yang dianggap bukan disebabkan karena kecelakaan tunggal.

Baca Juga

Review Film Exhuma yang Berhasil Raup 10 Juta Penonton Tercepat di 2024

Walau telah dikuburkan, arwah Vina ternyata belum menemukan kedamaian. Arwahnya pun merasuki tubuh sahabatnya, Linda. Dari situlah kebenaran dan keadilan mulai terkuak.

Seperti tanpa kontroversi, Sebelum penayangan resmi, film Vina: Sebelum 7 Hari ini juga sempat menuai berbagai tanggapan netizen. Sebagian menganggap, film tersebut hanya membuka luka atau trauma, serta tidak menghormati Vina yang telah tiada.