Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Sesepuh Pesantren Buntet Cirebon Dukung Penuh Gelar Pahlawan Nasional Soeharto
Advertisement . Scroll to see content

Santri Film Festival 2025, Gerakan Budaya dari Pesantren untuk Indonesia Emas

Senin, 10 November 2025 - 19:13:00 WIB
Santri Film Festival 2025, Gerakan Budaya dari Pesantren untuk Indonesia Emas
Santri Film Festival (SANFFEST) 2025. (Foto: Istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.idSantri Film Festival (SANFFEST) 2025 hadir sebagai gerakan budaya nasional yang lahir dari dunia pesantren. Di tahun ini, SANFFEST mengusung semangat 'Santri Memandang Dunia Melalui Lensa Budaya'. 

Ajang sinema pesantren berskala nasional ini menjadi wadah bagi para santri dari berbagai daerah di Indonesia untuk menampilkan karya kreatif yang merefleksikan nilai, tradisi, serta cara pandang khas pesantren terhadap kehidupan.

Festival yang digagas Menteri Kebudayaan Fadli Zon sejak Februari 2025 ini berawal dari diskusi kecil yang kemudian berkembang menjadi gerakan besar. Pada Oktober, kegiatan ta'aruf nasional digelar, melibatkan berbagai tokoh lintas bidang, mulai dari insan perfilman hingga pemuka agama. Inisiatif ini membuka ruang baru bagi pesantren untuk berkreasi dan berkontribusi dalam pembangunan kebudayaan nasional melalui medium film.

Menjelang penyelenggaraan SANFFEST 2025, panitia menggelar kegiatan NgoFi (Ngobrolin Film) bersama awak media. Acara ini menghadirkan Ketua Komite SANFFEST Neno Warisman, Festival Director Fadhli, dan Ali dari Milenia selaku penyelenggara.

Dalam diskusi tersebut, Neno Warisman menegaskan bahwa film santri bukan sekadar hiburan, melainkan bagian dari gerakan kebudayaan menuju Indonesia Emas 2045. 

"Film santri membangun negeri adalah spirit yang ingin kami gaungkan, sebagai bukti bahwa santri juga mampu berkiprah di dunia film," ujar Neno di Jakarta, Senin (10/11/2025).

Neno menilai, keluhuran nilai-nilai pesantren selama ini telah menjadi fondasi moral bangsa. "Kami tahu betapa besar peranan pesantren, para kiai, dan habaib dalam sejarah kemerdekaan. Tapi ketika bicara sejarah, sebenarnya sedang bicara masa depan. Sulbinya Indonesia emas itu ada di pesantren," ucapnya.

Menurutnya, dunia pesantren yang sarat disiplin, spiritualitas, dan nilai kemanusiaan memiliki potensi besar untuk dikembangkan melalui sinema. 

"Bayangkan jika nilai-nilai itu ditransformasikan ke dalam film, tentu akan menjadi khazanah budaya yang sangat menarik. Film santri bisa menjadi ruang ekspresi sekaligus dakwah kebudayaan," tuturnya.

Saat ini, terdapat lebih dari 42 ribu pesantren di Indonesia yang menjadi bagian penting dari ekosistem sosial dan pendidikan bangsa. Bagi Neno, potensi ini harus dirangkai dalam ekosistem kreatif yang lebih luas. 

"Kalau generasi sekarang banyak bicara soal mental health, mungkin nilai-nilai dari pesantren bisa menjadi penawar duka bangsa ini," tambahnya.

Dengan dukungan dari Kementerian Kebudayaan, SANFFEST 2025 diharapkan menjadi tonggak lahirnya gerakan budaya dari pesantren untuk Indonesia. 

"Kami ingin festival ini menjadi bukti nyata bahwa dunia pesantren bukan hanya penjaga nilai, tetapi juga penggerak kebudayaan yang akan membawa Indonesia menuju masa depan gemilang," kata Neno.

Editor: Muhammad Sukardi

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut