Sinopsis Dusta di Balik Cinta Eps 42, Jumat 10 Oktober 2025: Gayatri Minta Lala Selidiki Retno, Regina Teringat Anaknya

JAKARTA, iNews.id - Sinetron 'Dusta di Balik Cinta' tayang hari ini pukul 17.00 WIB di RCTI. Senetron ini dibintangi Adinda Azani (Kirana), Eza Gionino (Dewa), Celia Thomas (Becca), Irsyadillah (Darius), Sarah Tuff (Dinda), Marissa Christina (Melinda), Oka Sugawa (Rahman), Teddy Syach (Hendrawan), dan aktor-aktor berbakat lainnya.
Virus dari Bian menyerang sistem kantor Dewa hingga seluruh data penting proyek mereka hilang. Dewa dan Ivan panik.
Mereka memutuskan lembur untuk menyusun ulang presentasi, sementara Kirana yang khawatir datang membawakan makanan untuk Dewa dan seluruh staf. Ketegangan suasana kantor kemudian berubah dengan kedatangan Kirana.
Dia datang membawa makanan dan menolak pulang sebelum Dewa makan. Kirana bahkan menyuapi Dewa yang masih bekerja di depan laptop.
Regina tampak sensitif ketika Gayatri menyuruhnya menikah. Regina masih trauma dengan cintanya pada Ivan di masa lalu.
Dia menyimpan foto kenangan mereka di dalam laci dan bersumpah akan membuat Ivan menyesal. Di waktu yang sama, Gayatri dihantui rasa bersalah karena dulu memisahkan Regina dan anak yang kini tak diketahui nasibnya. Dia meminta Lala menyelidiki keadaan Retno dan cucu yang hilang.
Pagi harinya, Kirana yang sempat tertidur di kantor diselimuti Dewa tanpa disadarinya. Dia bangun lebih dulu. Kirana pergi ke pantry untuk membuatkan kopi untuk Dewa.
Dia tak sengaja bertemu Ivan. Mereka saling menyapa. Ivan secara tak sengaja memasukkan garam ke teh, dan Kirana menertawakannya sambil membuatkan teh baru.
Ivan teringat pada anak yang sudah meninggal dan berpikir anak itu masih hidup, mungkin seumuran Kirana. Di rumah Gayatri, Regina menangis mengingat anaknya yang sudah meninggal. Kirana mendengarnya dan mencoba menenangkannya, tanpa tahu hal yang sebenarnya.
Apakah penyelidikan Lala membuahkan hasil? Saksikan Layar Drama Indonesia “Dusta di Balik Cinta” setiap hari pukul 17.00 WIB hanya di RCTI kanal digital 28 UHF untuk pemirsa Jabodetabek.
Editor: Dani M Dahwilani