Sinopsis Original Series V+ TV, Love, Cinema di RCTI, 30 Januari 2025: Cinta Tertunda di Balik Layar Digital

JAKARTA, iNews.id - Original Series V+ kembali menghadirkan drama terbaru berjudul TV, Love, Cinema. Series ini dibintangi pemain ternama, antara lain Nabila Atmaja, Adil Luca, Cathy Fakandi, Bobby Antonio, Inayma, Shandy William dan Teuku Rekaldi. 

Sing Ken Ken menjadi tema di episode kali ini, menceritakan cinta yang terpendam dan menggambarkan betapa sulitnya menyeimbangkan perasaan pribadi dengan tuntutan pekerjaan.

Baca Juga

Kilas Balik, Ibunda Raisa Menangis Saat Dibuatkan dan Dinyanyikan 'Lagu Untukmu'

Diawali Marco, seorang yang berprofesi sebagai produser sekaligus direktur konten. Dia tiba di Bali setelah dipindahkan klien yang merasa kecewa karena ditolak cintanya. Kepergiannya ke Bali, yang awalnya tampak sebagai langkah profesional justru membawa perubahan besar dalam hidupnya. 

Di sana, dia bertemu dengan Andini, seorang wanita ceria, ramah, dan rendah hati. Dia kemudian diajak menjadi pembawa acara dalam program digital berjudul Sing Ken ken. Tak disangka, Andini tidak hanya menjadi rekan kerja yang sempurna, tetapi juga membuat Marco jatuh hati.

Meski terjebak dalam rutinitas produksi dan di balik kamera, Marco merasa telah menemukan cinta sejati dalam diri Andini. Namun, dia dihadapkan pada dilema besar—dia merasa tidak bisa menyatakan perasaannya karena kewajibannya untuk menjaga sikap profesional di tempat kerja. 

Seiring perasaan itu tumbuh, tantangan semakin besar, terutama ketika Marco harus mengorbankan banyak hal demi membantu Andini dan Taufan, kekasih Andini yang sedang koma akibat kecelakaan. Taufan, yang sebelumnya marah pada Marco, tiba-tiba terbangun dari koma, membuat situasi semakin rumit.

Sebelum bertemu Andini, Marco sempat dikejutkan oleh sebuah notifikasi merah yang muncul di laptopnya, yang membuatnya panik. Di kantor Jakarta, Marco juga harus menghadapi Samantha, seorang klien besar yang merasa kecewa setelah penolakan Marco makan malam bersamanya. Samantha pun mengancam tidak akan bekerja sama lagi dengan Marco, menambah beban yang sudah dirasakan di Bali.

Seiring berjalannya waktu, hubungan antara Marco dan Andini semakin intens. Marco semakin merasa terhubung dengan Andini, namun dia juga semakin sulit untuk mengungkapkan perasaannya. 

Bobi, sahabat dekatnya, mengingatkan Marco profesionalisme yang terlalu dijaga justru bisa menyakitinya jika terus menahan perasaan tersebut. "Profesional-profesional apaan. Kalau udah ada perasaan, bilang aja. Lo sakit karena lo tahan itu," ujar Bobi, memberi pandangan baru kepada Marco.