Sinopsis Women From Rote Island: Kisah Nyata Korban Kekerasan Seksual
JAKARTA, iNews.id - Women From Rote Island akhirnya tayang di bioskop Tanah Air pada 22 Februari 2024. Film ini menjadi sorotan usai mencuri perhatian karena dinobatkan sebagai Film Terbaik di FFI 2023 lalu.
Film mengangkat isu kekerasan seksual di mana menggambarkan bahwa pelaku bisa saja merupakan orang-orang yang dekat, termasuk keluarga. Film ini juga memperlihatkan bukan hanya wanita yang menjadi korban kekerasan seksual, laki-laki juga mungkin mengalaminya.
Film ini memulai kisahnya dari Martha (Irma Rihi) TKI ilegal yang berada di Sabah - Malaysia akhirnya berhasil dipulangkan. Dengan demikian, terwujudlah pesan terakhir ayahnya, Abram kepada istrinya, Orpa (Linda Adoe), "Tidak ada pemakaman sebelum Marta pulang”.
Kepulangan Marta adalah kebahagian tersendiri bagi keluarga terutama Orpa dan si bungsu Berta bahkan bagi Damar (Van Jhoov) mantan pacar Martha semasa SMA yang kini bisnis tanaman hias.
Tak disangka Martha justru berada dalam kondisi depresi berat.
Marta sempat diperkosa di perkebunan tempatnya bekerja sebagai buruh kelapa sawit. Permasalahan Martha dalam lingkaran kekerasan seksual ternyata belum berakhir.
Dia juga menjadi korban di kampungnya sendiri. Sehingga, Orpa yang baru saja kehilangan suami dan tinggal bersama kedua anak perempuannya ini harus menghadapi diskriminasi dan tradisi. Keluarga Marta berjuang mendapatkan keadilan dari kekerasan yang dialami anaknya.
Khusus untuk membantu korban sekaligus peduli pada korban kekerasan seksual, Rizka Shakira selaku produser mengungkap bahwa 2,5 persen pendapatan dari Women From Rote Island akan disumbangkan kepada korban kekerasan seksual.
"Jadi kita masih memberlakukan 2,5 persen dari pendapatan kita untuk para korban kekerasan seksual," ujar Rizka Shakira.
Kebijakan diambil lantaran melihat nasib korban kekerasan seksual yang begitu memprihatinkan baik dari segi fisik maupun mentalnya. Hal ini terungkap saat jajaran cast bertemu langsung dengan para korban.
"Pernah juga ngobrol dengan beberapa komunitas, kita juga mendatangi korban bersama Orpa dan Marta yang sampai putingnya dicabut pakai tang," katanya.
Rizka juga berharap Women From Rote Island akan menjadi bagian dari usaha untuk menghentikan kekerasan seksual.
Editor: Elvira Anna