Sukses Hibur Penonton Indonesia, Produser Ungkap Tantangan Membuat Film Animasi Kiko In The Deep Sea
JAKARTA, iNews.id - Film animasi karya anak bangsa, Kiko In The Deep Sea, telah sukses menghibur para penonton Tanah Air. Tak hanya anak-anak, orang dewasa pun ikut menikmati film produksi MNC Animation dan MNC Pictures ini.
Sebagaimana kita tahu, film ini diangkat dari serial berjudul Kiko yang tayang di RCTI. Film tersebut menceritakan tentang petualangan Kiko, Tingting, Poli, Patino, Lola beserta Karkus dan Pupus.
Kiko dan kawan-kawannya ini berjuang mempertahankan daerahnya dari orang-orang yang ingin merusak alam. Sang produser pun menceritakan tantangan di balik pembuatan film ini.
"Awalnya kita pikir memang berat karena angkat isu lingkungan, tapi sebenarnya isu ini kan ada di keseharian kita. Kita nggak bermaksud menggurui tapi itu hanya pesan garis besarnya saja, yang utama tetap kita tonjolkan tentang petualangan Kiko dan teman-temannya ini," kata Produser MNC Picture Esaf Andreas Sinaulan dalam dalam Podcast Aksi Nyata bertajuk 'Bangga! Kiko In The Deep Sea Movie, Animasi Karya Anak Bangsa Kualitas Dunia', pada Selasa (16/5/2023).
Esaf mengatakan, film ini tentunya berbeda dengan yang ada di serialnya, karena durasi penyajiannya terbatas. Jadi, dalam film pun dibuat lebih megah dan ceritanya menarik.
"Sebenarnya kita juga mau menonjolkan karakter para pemainnya, kayak Ilo ini punya karakter kuat, terus Lola karakter yang baik dan peduli kepada semua orang, dia juga cerdik dan tangkas," ujar dia.
Meski Kiko sudah tayang beberapa season di televisi, namun penggarapan di sebuah film tetap berbeda. Salah satunya tentang cerita di film tersebut.
"Kendalanya sebenarnya banyak macem-macem. Kita mau bikin cerita yang ringan karena isunya berat. Gimana caranya kita kemas cerita lebih menarik, menghibur buat audience," ujar dia.
Melalui film ini, Esaf dan tim ingin memberikan edukasi tentang pentingnya menjaga lingkungan. Selain itu, pihaknya juga ingin menyuguhkan cerita animasi yang berbeda.
"Set lokasinya lebih besar dari di serial. Kita juga ada monsternya, tapi monster kita buat lebih unik biar enggak terkesan menyeramkan. Pokoknya yang pasti kita mau menyuguhkan tayangan yang memorable," kata Esaf.
Editor: Siska Permata Sari